GenPI.co - Bursa saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street turun tajam pada Jumat (29/4) waktu setempat.
Pasalnya, aksi jual investor berlanjut di Wall Street.
Dilansir dari Xinhua, Sabtu (30/4), Dow Jones Industrial Average jatuh 939,18 poin, atau 2,77 persen, menjadi 32.977,21.
S&P 500 turun 155,57 poin, atau 3,63 persen, menjadi 4.131,93.
Indeks Komposit Nasdaq turun 536,89 poin, atau 4,17 persen, menjadi 12.334,64.
Sebelas sektor S&P 500 berakhir di zona merah, dengan konsumen nonprimer dan real estate masing-masing turun 5,92 persen dan 4,9 persen, memimpin pelemahan.
Teknologi dan komunikasi masing-masing turun 4,14 persen dan 3,58 persen, juga sektor dengan kinerja terburuk.
Saham Amazon merosot 14 persen setelah raksasa e-commerce melaporkan hasil kuartalan yang lebih rendah dari perkiraan.
Saham Apple turun lebih dari 3 persen setelah para eksekutifnya memperingatkan beberapa tantangan pada kuartal saat ini, seperti kendala pasokan.
Sementara itu, departemen Perdagangan AS melaporkan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi AS, ukuran inflasi Federal Reserve, terus melonjak sebesar 6,6 persen pada Maret selama setahun terakhir.
Selanjutnya, indeks Sentimen Konsumen yang dirilis oleh Survei Konsumen Universitas Michigan naik menjadi 65,2 pada April dari 59,4 di Maret.
Pasar saham AS mengalami gejolak bulan, tertekan beberapa hambatan, seperti inflasi, pengetatan kebijakan moneter dan konflik Rusia-Ukraina.
Pada April, Dow turun 4,9 persen, dan S&P 500 merosot 8,8 persen.
Nasdaq berisi saham-saham teknologi anjlok hingag 13,3 persen.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News