Maskapai regional yang berbasis di Malaysia, Malindo Air resmi berganti nama menjadi Batik Air.
Perubahan nama itu telah disetujui oleh The Civil Aviation Authority of Malaysia atau Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM).
Malindo Airways Sdn. Bhd telah memperoleh sertifikat udara (AOC) baru untuk melakukan bisnis sebagai Batik Air mulai 28 April 2022.
CEO Batik Air Mushafiz Bin Mustafa Bakri menuturkan program itu sejalan dengan tujuan Lion Air Group untuk membangun identitas bersama sebagai maskapai kategori full service.
Batik Air akan memiliki kekuatan dan menawarkan kemudahan kepada penumpang dengan memanfaatkan Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA).
"Dengan program rebranding ini kami sangat senang menjawab peluang yang diberikan. Kami optimis akan menawarkan layanan lebih segar dan baru," katanya, Selasa (3/5).
Rebranding ini akan membawa program Batik Air secara bertahap. Batik Air akan melakukan sosialisasi dan komunikasi dengan para mitra setelah adanya rebranding tersebut.
Dalam waktu dekat, Batik Air juga akan menambahkan pesawat generasi terbaru dan modern seri Boeing 737 untuk menawarkan layanan full service airlines.
Hal ini juga menyikapi pemulihan perjalanan udara yang diikuti dengan peningkatan permintaan pasar.
"Batik Air ingin memberikan apresiasi kepada Komisi Penerbangan Malaysia (MAVCOM) dan Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia (CAAM) atas dukungannya dalam memberikan persetujuan rebranding," ujarnya(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News