GenPI.co - Harga minyak mentah dunia naik pada Jumat (13/5) waktu setempat.
Pasalnya, kekhawatiran atas pasokan yang lebih ketat tetap ada di pasar minyak.
West Texas Intermediate untuk pengiriman Juni bertambah USD 4,36 atau 4,1 persen menjadi USD 110,49 per barel di New York Mercantile Exchange.
Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli naik USD 4,1 atau 3,8 persen menjadi USD 111,55 per barel di London ICE Futures Exchange.
Reli terjadi meskipun data yang dirilis pada Jumat (13/5) oleh perusahaan jasa ladang minyak yang berbasis di Houston Baker Hughes menunjukkan jumlah total rig pengeboran aktif di Amerika Serikat (AS) naik sembilan menjadi 714 minggu ini.
Rig minyak di Amerika Serikat naik enam menjadi 563 minggu ini, rig gas naik tiga menjadi 149, dan rig lain-lain tetap tidak berubah di dua, menunjukkan data.
Kekhawatiran atas risiko pasokan tetap ada karena Uni Eropa (UE) berupaya mendapatkan dukungan untuk mengembargo minyak Rusia.
Pekan lalu, Uni Eropa meluncurkan rencana untuk melarang minyak mentah Rusia dalam waktu enam bulan dan produk olahan pada akhir tahun.
Hal ini sebagai bagian dari paket sanksi keenam yang ditujukan terhadap Moskow.
Hongaria dan negara-negara Eropa Timur lainnya, yang ekonominya sebagian besar bergantung pada minyak Rusia, belum siap menerima paket sanksi saat ini.
Pelaku pasar juga mempertimbangkan risiko ke sisi permintaan.
Dalam laporan bulanannya yang dirilis pada Kamis (12/5), Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) merevisi turun perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia pada 2022.
Hal ini berdasarkan dampak dari ketegangan geopolitik dan pandemi covid-19.
Untuk pekan ini, harga acuan minyak mentah AS naik 0,7 persen, sementara Brent turun 0,7 persen, berdasarkan kontrak bulan depan.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News