GenPI.co - Nilai tukar rupiah di pasar spot exchange pada akhir perdagangan, Selasa (17/5) tetap mencatatkan penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Data Bloomberg menunjukkan, mata uang Garuda menguat 52 poin atau 0,35 persen menjadi USD 14.644 per USD.
Pada pembukaan perdagangan, rupiah diperdagangkan di Rp 14.628 dari sebelumnya Rp 14.696 per USD.
Sepanjang perdagangan, rupiah mencatatkan penguatan tertinggi di Rp 14.626, sementara terendah Rp 14.668 per USD.
Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), kurs rupiah ditransaksikan di Rp14.619 per USD dari sebelumnya Rp14.585.
Ditarik dari sepekan terakhir, nilai tukar rupiah terkoreksi 0,39 persen.
Dalam sebulan terakhir, mata uang Garuda terdepresiasi 1,86 persen, tiga bulan 2,10 persen dan transaksi setahun berjalan (year to date/ytd) 2,42 persen.
Mayoritas mata uang kawasan Asia juga tercatat menguat terhadap dolar AS.
Di pasar spot exchange, Yuan China mengalami apresiasi 0,79 persen menjadi CNY 6,75 per USD, Dolar Hong Kong 0,01 persen ke HKD 7,84 per USD dan Won Korea 0,78 persen ke KRW 1.272 per USD.
Selanjutnya, Dolar Singapura menguat 0,42 persen menjadi SGD 1,38 per USD, Thailand Baht 0,75 persen ke THB 34,54 per USD dan Dolar Taiwan 0,34 persen ke TWD 29,66 per USD.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News