GenPI.co - Nilai tukar rupiah di pasar spot exchange tetap terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir perdagangan, Senin (23/5).
Data Bloomberg menunjukkan, mata uang Garuda melemah 30 poin atau 0,20 persen menjadi USD 14.672 per USD.
Pada pembukaan perdagangan, rupiah diperdagangkan di Rp 14.648 dari sebelumnya Rp 14.642 per USD.
Sepanjang perdagangan, rupiah mengalami tekanan tertinggi di Rp 14.677, sementara terendah Rp 14.642 per USD.
Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), kurs rupiah ditransaksikan di Rp14.661 per USD dari sebelumnya Rp14.731.
Ditarik dari sepekan terakhir, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi 1,19 persen.
Dalam sebulan terakhir, mata uang Garuda melemah 1,56 persen, tiga bulan 2,49 persen dan transaksi setahun berjalan (year to date/ytd) 2,92 persen.
Berbalik dengan rupiah, mayoritas mata uang kawasan Asia menguat terhadap dolar AS.
Di pasar spot exchange, Yen Jepang terapresiasi 0,43 persen menjadi CNY 6,67 per USD, Yen Jepang 0,27 persen ke JPY 127,52 per USD, dan Won Korea 0,20 persen ke KRW 1.263 per USD.
Selanjutnya, Dolar Singapura juga menguat 0,30 persen menjadi SGD 1.37 per USD, Baht Thailand 0,20 persen ke THB 34,27 per USD dan Dolar Taiwan 0,45 persen ke TWD 29,58 per USD.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News