GenPI.co - Nilai tukar rupiah di pasar spot exchange pada akhir perdagangan, Selasa (31/5) masih terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Data Bloomberg menunjukkan, mata uang Garuda melemah 21 poin atau 0,15 persen menjadi USD 14.578 per USD.
Pada pembukaan perdagangan, rupiah ditransaksikan di Rp 14.568 dari sebelumnya Rp 14.556 per USD.
Sepanjang perdagangan, rupiah mengalami tekanan paling tinggi di Rp 14.597, sementara terendah Rp 14.556 per USD.
Berdasarkan laporan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), kurs rupiah ditransaksikan di Rp14.592 per USD dari sebelumnya Rp14.544.
Ditarik dari sepekan terakhir, nilai tukar rupiah menguat 0,79 persen.
Dalam sebulan terakhir, mata uang Garuda terdepresiasi 0,48 persen, tiga bulan 1,42 persen dan transaksi setahun berjalan (year to date/ytd) 1,93 persen.
Tak hanya rupiah, mayoritas mata uang kawasan Asia juga mencatatkan koreksi terhadap dolar AS.
Di pasar spot exchange, Yuan China melemah 0,01 persen menjadi CNY 6,66 per USD, Yen Jepang 0,31 persen ke JPY 127,99 per USD, dan Won Korea 0,10 persen ke KRW 1.238 per USD.
Selanjutnya, Dolar Singapura terdepresiasi 0,28 persen menjadi USD SGD 1,36 per USD, Baht Thailand 0,26 persen persen ke THB 34,18 per USD dan Dolar Taiwan 0,11 persen ke TWD 29 per USD.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News