Airlangga Sebut Negara G20 Penting Mengatasi Ketahanan Pangan

16 Juli 2022 21:30

GenPI.co - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan soal pentingnya kolaborasi global untuk mewujudkan ketahanan pangan.

"Negara-negara G20 perlu berkomitmen untuk bahu membahu dan memperkuat mengatasi tantangan ketahanan pangan global," ujar Airlangga saat hadir secara virtual pada forum G20 High Level Seminar di Bali, Jumat (15/7).

Menko Airlangga menegaskan bahwa Indonesia mengusulkan ketahanan pangan menjadi prioritas utama dan harus dimulai dari diri sendiri.

BACA JUGA:  Bambang Pacul Ungkit Pilkada Solo, Nama Gibran Rakabuming Disebut

Dia pun menjelaskan tentang tiga upaya yang dapat dilakukan untuk menguatkan ketahanan pangan sebuah negara.

Ketiga upaya tersebut yakni mengurangi sampah makanan, mengembangkan diversifikasi pangan lokal, dan membangun ketahanan pangan dalam jangka panjang.

BACA JUGA:  Adian Blak-blakan Dipanggil Jokowi ke Istana, Ternyata Bahas Ini

Untuk mengurangi sampah makanan, Airlangga mengatakan bahwa inisiatif kecil seperti mengubah menu prasmanan ke ala carte dan menyimpan makanan dengan baik dapat memberikan dampak yang signifikan.

Indonesia telah mengembangkan makanan dan industri lokal seperti sagu, sorgum, singkong, dan buah-buahan lokal sebagai upaya optimalisasi potensi pemanfaatan lahan.

BACA JUGA:  Pasar Kripto Hancur, Opensea PHK Karyawan Besar-besaran

Di sisi lain, upaya diversifikasi pangan lokal dilakukan juga untuk mengembangkan industri pengolahan pangan lokal.

Selanjutnya, Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia saat ini juga tengah membangun ketahanan pangan dalam jangka panjang.

"Indonesia melakukan penguatan yang lebih komprehensif pada rantai produksi pertanian dari hulu ke hilir," jelasnya.

Indonesia mengembangkan corporate farming, closed loop, food estate, dan sistem terintegrasi dari hulu hingga hilir dengan melibatkan semua pemangku kepentingan.

"Di hulu, pemerintah telah mengembangkan kebijakan untuk melindungi sawah di delapan provinsi seluas 3,8 juta hektare dan akan terus meluas ke provinsi lain," tuturnya.

Sedangkan di hilir, pemerintah memastikan konsumen mendapatkan akses pangan yang aman dan berkualitas melalui penguatan cadangan pangan nasional, terutama di tingkat petani, pembangunan infrastruktur, dan logistik pangan.

"Negara-negara perlu bekerja sama untuk saling menyiapkan cadangan pasokan pangan, sehingga kita dapat bertukar ketika sangat membutuhkan," pungkas Airlangga. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co