Subsidi BBM Hampir Habis, Pemerintah Harus Pastikan Rakyat Tak Menderita

02 September 2022 06:20

GenPI.co - Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai rakyat akan makin kesusahan jika harga bahan bakar minyak (BBM) naik lantaran tak diberi subsidi.

Hal tersebut dia ucapkan untuk menyoroti pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terkait kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Solar dan Pertalite yang akan habis pada Oktober 2022.

“Rakyat, kan tidak tahu-menahu soal anggaran negara, bahkan terkait utang sekalipun,” kata Ujang kepada GenPI.co, Kamis (1/9).

BACA JUGA:  BBM Subsidi Hampir Habis, Fahri Hamzah Ingatkan Tugas Pemerintah

Menurutnya, rakyat juga tidak pernah tahu-menahu saat menikmati hasil utang yang diemban negara.

Oleh sebab itu, dirinya menyarankan pemerintah memberi solusi alternatif selain menaikkan harga BBM.

BACA JUGA:  Peneliti Sebut Pemerintah Tidak Transparan Terkait Data Subsidi BBM

“Pemerintah harus memastikan agar rakyat tidak menderita,” tuturnya.

Dirinya juga menyarankan agar subsidi BBM tetap dilanjutkan jika negara masih memiliki anggaran.

BACA JUGA:  Sebegini Harga Terbaru BBM Nonsubsidi di Seluruh SPBU, Buruan Cek!

“Agar tidak ada gejolak. Kita tahu ada banyak demo untuk menurunkan harga sembako, kalau BBM dinaikkan otomatis semuanya akan naik,” ucapnya.

Selain memicu demonstrasi, menurut Ujang, kenaikan harga BBM juga akan membuat masyarakat kesulitan sehingga muncul masalah sosial.

“Potensi terjadinya kerusuhan dan kriminalitas juga harus diantisipasi. Saya berharap tidak ada kerusuhan dari naiknya harga BBM itu,” bebernya.

Lebih lanjut, Ujang mengatakan bahwa rasa lapar akan menimbulkan kriminalitas dan kerusuhan. Oleh sebab itu, pemerintah harus bisa memastikan kesejahteraan rakyat. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Yasserina Rawie Reporter: Panji

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co