Airlangga Hartarto Beri Kabar Baik di Indonesia, Semua Warga Bisa Lega

03 September 2022 17:10

GenPI.co - Stok beras nasional dan bahan pangan lain dipastikan bakal tersedia hingga akhir 2022.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (3/9/2022).

Pemerintah juga secara intens memonitor dan mengevaluasi penerapan kebijakan pangan nasional agar sesuai dengan kondisi terkini.

BACA JUGA:  ARB Minta Kader Golkar solid Usung Airlangga di Pilpres 2024

Tujuannya dilakukan agar kebutuhan pangan masyarakat dapat terpenuhi secara merata.

"Dalam rakortas diputuskan yang pertama tentang kebijakan pembelian gabah atau beras petani dengan fleksibilitas harga," ujar Airlangga Hartarto.

BACA JUGA:  Hasto Bocorkan Pertemuan Puan Maharani dan Airlangga, Prabowo

Selain itu, Airlangga menambahkan pada Agustus 2022, bahan makanan mengalami deflasi sebesar 2,64 persen (mtm).

Secara rinci, komoditas bahan makanan yang memberikan andil deflasi pada Agustus 2022 adalah bawang merah 0,15 persen, cabai merah 0,12 persen, cabai rawit 0,07 persen, minyak goreng 0,06 persen, daging ayam ras 0,06 persen, tomat 0,03 persen, ikan segar, jeruk dan bawang putih masing-masing 0,01 persen.

BACA JUGA:  Airlangga Bawa Angin Segar, Stok Bahan Pangan Aman

Sementara komoditas yang memberikan andil dalam inflasi yaitu telur ayam ras dan beras masing-masing 0,02 persen.

"Dari angka tersebut, kemarin kita juga telah rapat dengan seluruh gubernur dan meminta seluruh gubernur untuk membantu menekan inflasi melalui berbagai upaya antara lain dengan operasi pasar dan mengatur transportasi sebagai dukungan memperlancar distribusi," tutur Airlangga.

Adapun, rakortas pada Jumat (2/9/2022) juga memutuskan Badan Pangan Nasional menugaskan kepada Perum Bulog dalam rangka penguatan stok cadangan beras pemerintah (CBP) untuk melakukan pembelian gabah atau beras dengan menggunakan fleksibilitas harga.

Panen gadu petani diperkirakan akan menghasilkan panen sebesar lima juta ton.

Untuk itu, Bulog diharapkan dapat menyerap sampai dengan 1,2 juta ton dengan fleksibilitas harga.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Menteri Pertanian, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, Wakil Menteri BUMN, Kepala Badan Pangan Nasional, Wakasatgas Pangan, dan Kepala Badan Pusat Statistik.

Kemudian, ada Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Direktur Utama Bulog, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, perwakilan Menteri Keuangan, serta perwakilan Sekretaris Kabinet.(Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co