GenPI.co - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan pemerintah terpaksa menaikkan harga BBM, meskipun harga minyak dunia menurun dalam beberapa waktu terakhir.
Menkeu menjelaskan pemerintah melakukan perhitungan dengan berbagai skenario perubahan harga minyak mentah (ICP) Indonesia dan dampaknya terhadap besaran subsidi di APBN tahun berjalan.
Dengan asumsi ICP berada di bawah harga 90 dolar AS per barel ataupun mengambil asumsi rata-rata dalam satu tahun di rentang 97-99 dolar AS per barel, maka belanja subsidi energi tetap naik dari anggaran yang dialokasikan pemerintah sebesar Rp 502,4 triliun.
“Dengan perhitungan ini, maka angka kenaikan subsidi dari Rp 502 triliun tetap akan naik menjadi Rp653 triliun, kami terus melakukan penghitungan,” ujar Sri Mulyani saat konfrensi pers di Jakarta, Sabtu (3/9).
Mantan Direktur IMF ini pun memberikan gambaran jika harga ICP berada di 85 dolar AS per barel, maka subsidi akan tetap bertambah dari Rp502 triliun menjadi Rp640 triliun.
“Ini adalah kenaikan Rp137 triliun atau Rp151 triliun tergantung dari harga ICP,” jelasnya.
Pemerintah, kata Sri Mulyani, akan terus mencermati harga minyak dunia karena kondisi geopolitik dan proyeksi ekonomi dunia yang masih sangat dinamis.
Presiden Jokowi menyatakan pemerintah akan mengalihkan subsidi BBM untuk bantuan sosial yang lebih tepat sasaran.
"Karena itu, dengan adanya pengalihan subsidi BBM, maka akan terjadi penyesuaian harga BBM," pungkas Sri Mulyani. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News