Erick Thohir Puji Jokowi Tegakkan Ekonomi Kerakyatan, Bukan Kapitalis dan Oligarki

21 Oktober 2022 16:15

GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong para menterinya untuk terus mendorong ekonomi berbasis kerakyatan, bukan ekonomi kapitalis maupun oligarki.

Hal itu disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang menyaksikan sendiri bagaimana program-program kementerian di bawah pemerintah Jokowi saling sinergi untuk merealisasikan tumbuh kembang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) supaya bisa setara dengan kekuatan usaha korporasi.

"Bapak presiden mendorong kami kami menteri-menteri untuk bersatu, membuat program yang konkret, bukan hanya wacana, itu bedanya beliau (Jokowi) dengan pemimpin yang lain," kata Erick Thohir dalam rilisnya yang diterima GenPI.co, Jumat (21/10/2022).

BACA JUGA:  Ekonom Apresiasi Kinerja Erick Thohir Genjot Laba BUMN Meroket 838,2 Persen

Erick menyatakan ekonomi ekonomi kerakyatan yang dijalankan Presiden Jokowi merupakan kelanjutan dari apa yang telah dicetuskan sejak era Presiden pertama Indonesia Soekarno.

"Insya Allah dengan sinergi antar kementerian bisa mewujudkan kesetaraan kesejahteraan. Kami harus berbasis ekonomi kerakyatan bukan ekonomi kapitalis yang didengung-dengungkan atau ekonomi oligarki yang didengungkan, tapi ekonomi kerakyatan," papar Erick.

BACA JUGA:  Erick Thohir Dorong Ekonomi Syariah Sebagai Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Dia menambahkan ekonomi kerakyatan adalah sebuah pondasi sejak founding father Soekarno dan sampai sekarang dilanjutkan oleh Bapak Jokowi.

Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah itu mencontohkan, saat ini PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tidak lagi fokus memberikan pembiayaan terhadap bisnis korporasi.

BACA JUGA:  Erick Thohir Buka-bukaan, Sepak Bola Indonesia Bakal Diawasi FIFA

Melainkan sebagian besarnya sudah disalurkan untuk UMKM.

"BRI itu sekarang sudah menjadi benar-benar bank rakyat Indonesia, yang tadinya 65 persen pinjamannya korporasi, saya pastikan atas instruksi beliau, sudah 85 persen untuk UMKM," ungkap Erick.

Dia juga mendukung program milik PT Permodalan Nasional Madani yang bernama PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar), yang jumlah nasabahnya terus meningkat meskipun sempat dilanda pandemi covid-19.

"Sekarang insya Allah akhir tahun ini nasabahnya 14 juta yang tadinya diawali hanya 5,6 juta sekarang bisa 14 juta dalam waktu 3 tahun dan pada saat Covid. Artinya UMKM kuat menghadapi covid-19," katanya.

Erick menambahkan, bank plat merah yang turut membantu masyarakat yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kini tengah menguji coba program bantuan pembiayaan dan pemberian akses bahan baku bagi warung-warung di Jakarta.

Dilaporkan kini jumlahnya yang sedang masuk tahapan uji coba itu sudah mencapai 14 ribu.

"Di kasih pembiayaan tapi juga kesulitan bahan baku seperti minyak goreng, daging ayam, gula, BUMN men-suppport supaya mereka mendapat akses ketika membeli bahan baku hargnya sama dengan restoran franchise," ungkapnya.

Erick turut menjelaskan, BUMN juga sudah lama memilki program Pasar Digital (PaDi) UMKM.

Program ini membentuk ekosistem pasar antara UMKM dan BUMN melalui platform digital, sehingga barang-barang produksi UMKM bisa langsung dibeli oleh BUMN dengan efisien.

"Akses nilai transaksinya sudah Rp 18 triliun. Ini kerja-kerja konkret yang diminta Pak Jokowi, bukan hanya wacana dan Pak Bahlil selalu dicek, termasuk saya memastikan program ini jalan," tuturnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co