Pengakuan Presiden Jokowi: Situasi Saat Ini Sulit

13 Januari 2023 12:00

GenPI.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) blak-blakan mengungkapkan situasi dunia saat ini pada level yang genting.

Ironinya, situasi Indonesia pun sama, meskipun dalam setahun terakhir ekonomi nasional masih mampu tumbuh positif.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional dan Musyawarah Dewan Partai Bulan Bintang di Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (11/1/2023).

BACA JUGA:  3 Weton Makin Bahagia, Impiannya Bakal Terwujud Tahun ini

"Banyak yang belum memiliki perasaan yang sama, kita sekarang ini berada dalam kegentingan global. Kita merasa normal-normal saja, padahal keadaan semua negara termasuk Indonesia itu berada pada kegentingan global," kata Presiden Jokowi.

Menurut Presiden Jokowi, sejak 2022 ada setidaknya beberapa persoalan yang berlangsung sekaligus.

BACA JUGA:  Fahri Hamzah Sentil Anies Baswedan: Jangan Bersekongkol

Ada pandemi covid-19 yang tidak sepenuhnya selesai, bahkan melonjak di beberapa negara. China adalah salah satunya.

Sebelumnya, saat membuka Kongres XII Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) dan Munas XI Persatuan Istri Veteran Republik Indonesia (PIVERI) Tahun 2022 di Jakarta, pengakuan Presiden Jokowi pun mengejutkan dengan menyebut sebanyak 28 negara saat ini antre untuk menjadi "pasien" Dana Moneter Internasional (IMF).

BACA JUGA:  Analisis Berani Fahri Hamzah: Yang Pilih Ganjar dan Anies Emosional

"Saya mendapatkan telepon dari menteri keuangan dari Washington, beliau menyampaikan sudah 28 negara antre masuk sebagai pasien IMF," ungkap Presiden Jokowi, Selasa (10/1/2023).

Menurut Presiden Jokowi, bahwa situasi tersebut sinyal banyak negara mengalami keterpurukan kondisi perekonomian yang salah satunya akibat pandemi covid-19.

"Inilah kondisi yang apa adanya harus saya sampaikan. Artinya, pandemi yang melanda semua negara itu mengakibatkan ekonomi global ini ambruk," jelas Presiden Jokowi.

Selain itu, kondisi global makin diperburuk dengan adanya perang antara Rusia dan Ukraina.

"Situasi saat ini tidak mudah, situasi yang sangat-sangat sulit untuk semua negara. Lembaga-lembaga internasional menyampaikan 66 negara berada pada posisi yang rentan untuk kolaps," beber Presiden Jokowi.

"Saat ini 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan akut dan kelaparan; artinya, ada krisis pangan," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, negara maju seperti Amerika Serikat (AS) menaikkan suku bunga acuan dengan agresif yang menimbulkan gejolak di pasar keuangan.

"Kita diincar ancaman dan risiko-risiko baik yang namanya resesi global, dan inflasi yang sangat tinggi. Bahkan minggu lalu setelah tahun baru, managing director IMF mengatakan bahwa tahun 2023 sepertiga ekonomi dunia diprediksi mengalami resesi," kata Presiden Jokowi.

Ramalan sepertiga dunia bakal jatuh ke jurang resesi tersebut adalah yang terbesar dalam dua dekade terakhir. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co