Genjot Hilirisasi, Menteri Bahlil Didukung Pengamat Ekonomi

09 Maret 2023 17:30

GenPI.co - Pengamat ekonomi Rosdiana Sijabat memberikan dukungan kepada Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia yang menggenjot program hilirisasi.

Niatan Menteri Bahlil menggenjot hilirisasi tak lepas untuk mencapai target investasi sebesar Rp 1.400 triliun pada tahun 2023.

Pengamat ekonomi dari Universitas Katolik (Unika) Atma Jaya itu menilai, Menteri Bahlil mampu melampaui setiap target realisasi investasi dari tahun ke tahun yang terus mengalami peningkatan.

BACA JUGA:  Genjot Investasi Lewat Hilirisasi, Menteri Bahlil Disanjung Pengamat

“Ketika pemerintah mulai mengagendakan hilirisasi di berbagai sektor, terutama sektor berbasis komoditas dan pertambangan mungkin juga sektor-sektor industri lain, saya tahu ini adalah potensi yang besar,” ujar Rosdiana dari rilis yang diterima GenPI.co, Kamis (9/3).

Rosdiana menilai, kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia menjadi daya tarik bagi investor agar menggelontorkan dananya membangun industri hilirisasi untuk menjawab kebutuhan energi.

BACA JUGA:  Pengamat Apresiasi Menteri Bahlil yang Ingin Basmi Politik Identitas

Pasalnya, kebutuhan energi secara global saat ini sedang mengalami krisis, dan Indonesia harus bisa memanfaatkan hal itu.

Tinggal bagaimana pemerintah memberikan sebuah kebijakan yang dapat membawa investor masuk tanpa ragu masuk membangun industri di dalam negeri.

BACA JUGA:  Demi Indonesia Maju, Pengamat Dukung Menteri Bahlil Perkuat Smelter

“Misalnya nikel Indonesia yang terbesar cadangannya di dunia, banyak negara menjadi tertarik atau investor asing bisa masuk ke sektor-sektor yang pada akhirnya nanti dihilirisasi oleh pemerintah Indonesia. Pemerintah harus membuat bagaimana kebijakan untuk hilirisasi industri itu diikuti dengan daya tarik bagi investor asing untuk masuk ke dalam sektor-sektor yang dihilirisasi,” tambah Rosdiana.

Lebih lanjut, Rosdiana membeberkan tantangan pemerintah saat ini di tahun 2023 adalah para investor yang masih belum maksimal untuk mengeluarkan uangnya, karena masih stabilitas keamanan dalam negeri.

“Artinya di tahun 2023 ini mungkin mereka tidak secara all out. Investor itu tidak akan secara all out untuk melakukan investasi di Indonesia karena ada ekspektasi tentang perubahan dinamika politik, perubahan kebijakan ekonomi yang diikuti oleh dinamika politik,” jelasnya.

Lebih lanjut Rosdiana mengatakan dari pengalaman pemerintah Indonesia melakukan beberapa kali pemilu telah berjalan secara demokratis dan cukup kondusif.

Sehingga dia berpandangan para investor tidak perlu lagi ragu untuk datang menanamkan modalnya ke Indonesia.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co