Menteri Bahlil Dapat Dukungan DPR Terkait Prioritas Investor UMKM

06 September 2023 19:40

GenPI.co - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendapat dukungan dari DPR terkait prioritas investor UMKM.

Dukungan itu datang dari Amin AK selaku anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Amin AK mengapresiasi Menteri Bahlil Lahadalia yang mendorong seluruh anggota negara ASEAN untuk mengarahkan alokasi investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI) secara inklusif kepada pengusaha nasional.

BACA JUGA:  Hindari Jawasentris, Manuver Menteri Bahlil Disanjung Pengamat

Hal tersebut bertujuan untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan di Indonesia.

Oleh sebab itu, Bahlil mendorong agar investasi di negara-negara ASEAN tidak mengabaikan para pengusaha lokal, terutama UMKM sehingga meningkatkan multiplier effect yang lebih optimal.

BACA JUGA:  GMT 15 Persen Disebut Hambat Indonesia, Pengamat Dukung Sikap Bahlil

Menurut Amin AK, komitmen Menteri Bahlil ini patut mendapat dukungan untuk pembangunan berkelanjutan, terutama dalam peningkatan investasi di tanah air yang melibatkan UMKM.

"Saya mengapresiasi karena Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya dalam menggiatkan investasi sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan," kata Amin AK dari rilis yang diterima GenPI.co, Rabu (6/9).

BACA JUGA:  Kinerja Menteri Bahlil Diapresiasi HIPMI, Negara Ketiban Durian Runtuh!

Dikatakan Amin AK, seiring dengan upaya pemerintah untuk menarik investasi, pemerintah juga harus melihat sejumlah isu yang menjadi perhatian publik, salah satunya Undang-undang Cipta Kerja.

"Pertama, perlu melihat aspek hukum dari investasi yang digenjot saat ini. Lahirnya UU Cipta Kerja telah menjadi perdebatan yang hangat," ujarnya.

Dijelaskan Amin AK, aturan dan ketentuan Amdal juga perlu mendapat perhatian pemerintah.

Karena saat ini Amdal terlihat lemah dan juga belum sepenuhnya melibatkan pemerintah daerah dalam menilai kelayakannya.

"Selain itu, kurangnya ketegasan dalam memberikan sanksi kepada perusahaan yang telah mengeksploitasi sumber daya alam dengan berbagai pelanggaran, ini menjadi masalah serius,” jelasnya.

Lebih jauh Amin AK menjelaskan, investasi yang masuk kebanyakan tidak terkait dengan sektor manufaktur yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

Realisasi investasi pada tahun 2022 mencapai Rp 892,4 triliun, namun jumlah tenaga kerja yang diserap hanya 965.112.

Buat Amin AK, Menteri Bahlil didorong untuk menarik investor khususnya di kawasan ASEAN, karena kawasan ASEAN saat ini menjadi daya tarik tinggi untuk berinvestasi.

"Data PBB menunjukkan bahwa arus masuk investasi asing langsung ke ASEAN pada tahun 2022 tumbuh 5 persen secara tahunan, mencapai total US$224 miliar. Hal ini merupakan rekor tertinggi dan menantang, terutama di tengah tren penurunan FDI global sebesar 12 persen pada tahun yang sama," paparnya.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cosmas Bayu

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co