Perekonomian Jepang Tumbuh, Ditopang Belanja Konsumen dan Investasi Bisnis yang Sehat

27 Agustus 2024 23:30

GenPI.co - Perekonomian Jepang tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,1% pada periode April-Juni, bangkit dari kontraksi pada kuartal sebelumnya, data pemerintah menunjukkan pada hari Kamis.

Dilansir AP News, ekonomi terbesar keempat di dunia tumbuh 0,8% pada kuartal fiskal pertama, menurut Kantor Kabinet.

Produk domestik bruto atau PDB yang disesuaikan secara musiman mengukur nilai produk dan layanan suatu negara.

BACA JUGA:  Jepang Catat Defisit Perdagangan karena Melonjaknya Harga Global yang Mendorong Impor

Angka tahunan menunjukkan seberapa besar ekonomi akan tumbuh atau berkontraksi, jika angka triwulanan berlanjut selama satu tahun.

Permintaan domestik tumbuh pesat sebesar 3,5% dari kuartal sebelumnya berkat konsumsi rumah tangga yang sehat dan investasi sektor swasta, serta investasi pemerintah. Ekspor tumbuh pesat sebesar 5,9%.

BACA JUGA:  Klub Jepang Shonan Bellmare Buka Peluang untuk Pemain Indonesia

PDB Jepang menyusut 0,6% pada kuartal Januari-Maret, setelah tumbuh 0,1% pada Oktober-Desember tahun lalu.

Pertumbuhan ekonomi naik turun antara periode kontraksi dan ekspansi yang lemah selama setahun terakhir. 

BACA JUGA:  Hankyu Hanshin Group Perkuat Promosi Wisata Jepang di Indonesia

"Data PDB hari ini menandakan bahwa siklus baik antara pendapatan dan pengeluaran telah menjadi lebih jelas tetapi ketidakpastian seputar kebijakan makro telah meningkat," kata Robert Carnell, kepala penelitian regional Asia-Pasifik di ING Economics.

Carnell merujuk pada pengumuman Perdana Menteri Fumio Kishida pada hari Rabu bahwa ia tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai ketua Partai Demokrat Liberal yang berkuasa.

Siapa pun yang menggantikannya sebagai pemimpin partai dalam pemilihan bulan September akan menjadi perdana menteri karena partai tersebut menguasai parlemen.

“Tidak ada pesaing kuat untuk mengambil alih peran Kishida, sehingga sulit memperkirakan arah kebijakan pemerintahan berikutnya,” kata Carnell.

Partai Demokrat Liberal telah memerintah Jepang hampir sepanjang periode pascaperang dan dianggap telah membimbing kebangkitan negara itu sebagai kekuatan ekonomi.

Namun, para pemilih semakin khawatir tentang menurunnya pengaruh Jepang.

Jepang tidak menghadapi tekanan inflasi seperti yang terjadi di beberapa wilayah di AS dan negara maju lainnya.

Kenaikan harga akhir-akhir ini mencapai sekitar 3% di Jepang, yang mengalami deflasi selama bertahun-tahun, atau penurunan harga yang terus-menerus yang menggarisbawahi ekonomi yang rapuh. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co