GenPI.co - Sutradara Hanung Bramantyo menyebut penggarapan Miracle in Cell No 7 versi Indonesia lebih menantang dibandingkan film lainnya.
Seperti diketahui, versi Indonesia merupakan remake dari film Miracle In Cell No 7 asal Korea Selatan yang rilis pada 2013.
Hanung menuturkan menggarap remake dari film aslinya terasa lebih berat karena penonton sudah mengetahui alur cerita, aktor, dan gambarannya.
"Saya mengadaptasi dari film yang orang sudah melihat adegannya dengan jelas," ucap Hanung di XXI Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (1/9).
Hanung menjelaskan jika diadaptasi dari novel, orang akan berbeda persepsi ketika menontonnya.
Contohnya, film Bumi Manusia pasti penonton akan membayangkan 10 Minke dalam versi berbeda.
"Akan tetapi, film Miracle In Cell No 7 tidak. Artinya, kalau saya tidak lebih bagus dari aslinya, habis sudah," terangnya.
Hanung menyebutkan remake dari film aslinya bakal sulit didebat dan orang pasti akan membandingkannya.
"Kalau novel, bisa lebih bagus filmnya atau sebaliknya. Itu, kan, debatable. Sebab, satunya teks dan satunya lagi gambar. Kalau Miracle In Cell No 7 sama-sama gambar," tuturnya.
Seperti diketahui, kesuksesan Miracle in Cell No.7 telah di-remake di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Adapun film tersebut bakal tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 8 September 2022.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News