Ratusan Penari Tradisional dan Modern Tampil Spektakuler di Pagelaran Sabang Merauke

21 Agustus 2023 15:40

GenPI.co - Sebanyak 203 penari tradisional dan modern menampilkan aksi spektakuler di atas panggung Pagelaran Sabang Merauke Pahlawan Nusantara yang diselenggarakan pada 19 dan 20 Agustus 2023 di JIExpo Theatre, Kemayoran, Jakarta.

Ratusan penari ini menampilkan beragam koreografi yang mencerminkan keragaman budaya warisan leluhur bangsa yang tersebar dari Aceh hingga Papua.

Di bawah komando Sandhidea Cahyo Narpati sebagai lead koreografer, keindahan gerak tari juga didukung oleh koreografer lainnya yaitu Dian Bokir, Puri Senja, Rizqy Dhafin, Eka Lutfi, Safina Adriani, Pulung Jati, serta para seniman tari daerah yakni Mugiyono Kasido, Abib Igal, Gunk Mas, dan Okvalica, serta bersama dengan ratusan penari.

BACA JUGA:  Isyana Sarasvati & Cantika Abigail Antusias Jelang Tampil di Pagelaran Sabang Merauke

Mereka mempersiapkan diri menyuguhkan ragam gerak tari, serta menterjemahkan kemegahan harmonisasi alunan musik lagu daerah dan nasional di atas pentas Pagelaran Sabang Merauke Pahlawan Nusantara.

Lead Koreografer Pagelaran Sabang Merauke Pahlawan Nusantara, Sandhidea Cahyo Narpati, mengatakan keikutsertaan 203 penari pada kesempatan kali ini, merupakan penambahan yang cukup signifikan dari pagelaran tahun sebelumnya yang hanya melibatkan 144 penari.

BACA JUGA:  Mengenang Jasa Pahlawan, Pagelaran Sabang Merauke Digelar saat Momentum HUT ke-78 RI

Menurutnya, hal tersebut merupakan tantangan tersendiri untuk melakukan eksplorasi gerakan yang sesuai dengan tema mengenai pahlawan Nusantara.

Bahkan, tidak hanya berkutat pada gerak dan koreografi saja, namun juga dikemas agar sejalan dengan gagasan hingga substansi yang akan disampaikan ke penonton. Sehingga harapannya bukan seperti variety show saja, tapi jalinan benang merah tentang pahlawan Nusantara ini bisa tersambung dengan indah, dinamis dan harmonis

BACA JUGA:  Intip Kerennya Penampilan Ratusan Seniman Hingga Musisi di Pagelaran Sabang Merauke

"Kalau saya kalkulasi ketika penari tidak double scene itu bisa sekitar 500 penari. Tapi karena dengan 500 penari itu akan semakin kompleks, kami punya strategi agar satu penari maksimal bisa menampilkan 5 sampai 6 scene. Tantangannya menurut saya justru bagaimana kami merangkai dan menjahit semua elemen kedaerahan itu menjadi sebuah sajian utuh," ucap Sandidhea, dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).

Sandi menambahkan, 200 lebih penari di atas panggung Pagelaran Sabang Merauke Pahlawan Nusantara menyimpul 31 nomor koreografi yang menginterpretasi 31 lagu daerah dan nasional selama pertunjukan berdurasi dua jam tersebut, mulai dari lagu Kutidhieng dari Aceh, Cik Cik Periuk dari Kalimantan Barat, hingga E Mambo Simbo dari Papua.

"Koreografi semuanya baru 100%, kami melakukan research, mencari literasi dan juga workshop koreografi sekitar dua minggu untuk mencari dan eksplorasi gerak yang kami gunakan di pagelaran ini. Jadi kami semaksimal dan seotentik mungkin setiap daerah itu punya ciri khasnya masing-masing," jelas dia.

Sementara, penari asal Bali, Gunk Mas kembali dipercaya untuk terlibat dalam Pagelaran Sabang Merauke Pahlawan Nusantara.

Dia merasa pada kesempatan kali ini dapat memerankan tokoh idolanya, yakni Ida I Dewa Agung Istri Kanya, seorang ratu yang memimpin Bali dari tahun 1814 sampai 1850 dan terkenal gigih serta mahir dalam taktik peperangan, karena memimpin perwalawan rakyat Klungkung ketika menentang invasi Belanda di Desa Kusamba.

"Saya bersyukur diberi kesempatan lagi terlibat di Pagelaran Sabang Merauke. Dengan adanya tema baru ‘Pahlawan Nusantara’ dan peran baru, saya sangat excited sekali bisa memerankan pahlawan wanita yang saya kagumi," ungkap Top 5 Teruna Teruni Denpasar 2012 yang juga berasal dari keluarga penari.

Selain itu, penari kawakan, Mugiyono Kasido juga turut andil pada Pagelaran Sabang Merauke Pahlawan Nusantara.

Mbah Mugi, sapaan akrabnya kedapatan berperan dalam tiga scene yang berbeda, dimana salah satunya dia melakoni tokoh kepala suku dari Maluku.

Peraih Trophy Mangkunegara IX sebagai penampil karya kreatif terbaik untuk karya perdananya berjudul Mati Suri (1992) ini, mengapresiasi langkah iForte dan BCA untuk mengenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui pertunjukan yang kompleks dan spektakuler.

"Pagelaran ini menjadi gambaran kekayaan budaya Indonesia, bahkan beberapa seniman mengatakan bahwa Pagelaran Sabang Merauke ‘Pahlawan Nusantara’ adalah terjemahan dari Pancasila," kata seniman kelahiran Klaten, Jawa Tengah tahun 1967 tersebut.

Tak hanya ratusan penari yang menyajikan keindahan gerak tari tradisional dan modern di atas panggung nan megah, namun sejumlah penyanyi juga ditantang untuk menampilkan koreografi, seperti halnya Mirabeth Sonia.

Berbeda dari tiga pagelaran sebelumnya, di Pagelaran Sabang Merauke Pahlawan Nusantara, Finalis Indonesian Idol X ini tidak hanya melantunkan suara merdunya, tapi juga mengharuskannya untuk melakukan koreo bela diri silat.

Kendati demikian, Mirabeth menjalani persiapan dan latihan koreo dengan pelaku profesional.

Selain Mirabeth, barisan penyanyi yang memeriahkan panggung Pagelaran Sabang Merauke diantaranya, Isyana Sarasvati, Cantika Abigail, Swain Mahisa, Alsant Nababan, Taufan Purbo, Christine Tambunan, Nino Prabowo, Yuyun Arfah, Gabriel Harvianto, juga penampilan istimewa dari ventriloquist Kak Tony.

Dari deretan musisi, Dian HP, Avip Priatna, Dunung Basuki, Ammir Gita, dan Meidy Ratnasari berkolaborasi menciptakan 31 aransemen lagu daerah dan nasional yang tersaji indah dengan harmoni orkestra serta choir dari Jakarta Concert Orchestra dan Batavia Madrigal Singers.

Tampilkan Kekayaan Wastra Nusantara

Pagelaran Sabang Merauke Pahlawan Nusantara juga menampilkan koleksi wastra Nusantara dari 17 desainer kenamaan yang merupakan anggota Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI) seperti Ivan Gunawan, Era Soekamto, Danny Satriadi, Denny Wirawan, Ghea Panggabean, Taufik Bachtiar, serta keterlibatan desainer dari rumah mode diantaranya Iwan Tirta Private Collection, Griya Ageman dan Subeng Klasik serta Ivan Gunawan Cosmetics.

Karya-karya para desainer tersebut ditampilkan oleh finalis Miss Mega Bintang Indonesia 2023 dan juga oleh Miss Grand Indonesia 2023, Ritassya Wellgreat.

Seluruh pakaian yang diperagakan merupakan karya para desainer berdasarkan eksplorasi selama berbulan-bulan terhadap kearifan lokal dan budaya warisan leluhur yang dikumpulkan dari Sabang hingga Merauke.

Era Soekamto, desainer yang juga merupakan konsultan Nusantara Wisdom mengatakan, tim desainer dan fashion stylish Pagelaran Sabang Merauke mulai bekerja dengan mengumpulkan dan melakukan ekplorasi terhadap berbagai budaya Indonesia selama dua bulan.

Setelah terpilih budaya mana saja yang akan ditampilkan dalam Pagelaran Sabang Merauke, Era dan Taufik Bachtiar bersama dengan belasan desainer IPMI mulai merancang kostum yang akan dipakai oleh para penampil dan dipamerkan pada pagelaran.

Era menilai, salah satu tantangan bagi para desainer ialah pakaian yang dirancang harus selaras dengan lagu yang akan dibawakan di atas panggung dan menjadi representasi keetnikan budaya maupun pahlawan nusantara.

Seperti halnya ketika Era Soekamto memilih kostum untuk dikenakan oleh Isyana Sarasvati.

Berkat salah satu pakaian tersebut, look pelantun Tetap Dalam Jiwa itu akan terlihat mirip seperti Ibu Fatmawati, istri Presiden pertama RI, Soekarno.

Selain itu, dalam performance lainnya, Isyana juga mengenakan kebaya klasik batik berprada emas dan aksesoris siger dari Subeng Klasik.

Isyana Sarasvati bersyukur bisa turut andil memeriahkan Pagelaran Sabang Merauke Pahlawan Nusantara.

Tak hanya melantunkan suara emasnya, Isyana juga tampil di atas panggung mengenakan kebaya dan busana sunda klasik rancangan Era Soekamto.

Musisi lulusan Nanyang Academy of Fine Arts ini sangat antusias untuk mengenalkan ragam budaya Tanah Air melalui pagelaran mendatang.

"Suatu kehormatan bisa mengenakan pakaian seperti Ibu Fatmawati, senang banget bisa seolah-olah masuk ke dalam ruhnya, walaupun memang beliau adalah sosok yang tidak akan tergantikan. Sementara ketika aku mengenakan pakaian khas Sunda itu rasanya nostalgic banget, karena aku besar di Bandung," tuturnya.

Selain dapat menikmati seni pertunjukan di panggung utama, para pengunjung Pagelaran Sabang Merauke juga diajak menyelami keragaman budaya Nusantara melalui cultural fair yang berlangsung di luar area pertunjukan.

Tidak hanya itu, para pengunjung juga dapat berkunjung ke festival UMKM yang melibatkan 48 UMKM Binaan BCA Bangga Lokal dan iForte, serta 3 Desa Binaan Bakti BCA.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co