10 Ribu Pohon untuk Sungai Karang Mumus

02 Mei 2019 08:11

GenPI.co  -  Sebanyak 10 Ribu pohon ditargetkan ditanam di bantaran Sungai Karang Mumus, Samarinda, Kalimantan Timur hingga akhir April ini. Pohon-pohon tersebut ditanam oleh komunitas pemerhati sungai di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, yang tergabung dalam Gerakan Memungut Sehelai Sampah di Sungai Karang Mumus (GMSS-SKM.)

"Pada Maret 2019 sudah tertanam 8.349 pohon do Sungai Karang Mumus. Jumlah ini tidak termasuk pohon yang tertanam sebelum kami melakukan kerja sama dengan Planet Urgence," ujar Koordinator Umum GMSS-SKM, Yustinus Sapto Hardjanto di Samarinda, Kamis (2/5)

Baca juga: Festival Mangrove di Kaltim Ditandai Penanaman 500 Bibit Bakau 

Jumlah warga yang terlibat menanam pohon dalam kurun Oktober 2018 hingga Maret 2019 mencapai 1.601 orang. Mereka berasal dari berbagai kelompok dan perorangan, baik pelajar, mahasiswa, komunitas pecinta lingkungan, komunitas budaya, maupun kelompok tertentu.

GMSS-SKM beserta sejumlah masyarakat yang peduli terhadap kebersihan sungai telah menanam pohon di pinggir sungai sejak tahun 2016. Sehingga, sudah ada ribuan pohon yang tertanam di luar kerja sama tersebut.

Ribuan pohon yang telah tertanam kini ketinggiannya bervariasi antara 1 meter hingga 2,5 meter. Semuanya tumbuh baik karena hampir setiap hari dirawat, sedangkan pohon yang mati juga disulam.

Pohon yang ditanam di sisi kanan dan kiri (riparian) Sungai Karang Mumus mayoritas pohon lokal Pohon-pohon tersebut tahan terhadap air seperti rengas, ipil, kratom, ara, dan lainnya.

Menurut Yustinus, banyak hal yang ingin dicapai GMSS-SKM Samarinda dalam upaya menjadikan hutan kota dari bantaran Sungai Karang Mumus. Di antaranya adalah ingin menghasilkan air bersih yang dialirkan ke sungai setelah melalui filtrasi dari akar pohon yang ditanam.

"Tanpa hutan, kita tidak akan punya air bersih, sehat dan produktif. Tanpa hutan, maka kuantitas dan kualitas air tidak akan terjaga," ucap Yus, panggilan akrabnya.

Karena itu, GMSS-SKM selain aktif membersihkan sampah di sungai juga aktif menanam pohon di riparian. Pihaknya juga mengedukasi pelajar, mahasiswa, dan siapa saja yang ingin mengetahui tentang restorasi sungai dan manfaat sungai bagi kelangsungan hidup semua mahkluk.

"Sebagai manusia yang tidak bisa hidup tanpa air, kita harus berbudaya air. Sungai yang merupakan salah satu bagian alam penampung air, harus dijaga. Cara menjaganya antara lain jangan buang sampah ke sungai, syukur bisa bantu menanam pohon. Kita jangan hanya pandai memanfaatkan sungai, tapi tidak pandai merawatnya," imbuh Yus. (ANT)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co