GenPI.co - Ada aturan tak tertulis yang berlaku di masyarakat. Bahwa seseorang harus yang sudah mencapai usia tertentu harus sudah menikah.
Asumsi ini kemudian membuat orang terperangkap dalam pernikahan yang tidak membahagiakan.
Namun lebih baik terlambat menikah daripada hidup bersama dengan orang yang salah. Berikut alasannya!
Peluang perpisahan yang lebih kecil
Ketika kamu menunggu lama untuk bertemu orang yang tepat, kemungkinan menikahi seseorang yang tidak cocok segera berkurang.
Banyak orang yang kemudian berpisah karena tidak bahagia. Atau yang lebih menyakitkan, bertahan dalam pernikahan yang menyakitkan demi ingin menghindari kekacauan perceraian.
Manfaatkan pilihan individu
Jika kamu memprioritaskan pilihan mandiri, maka menikah terlambat adalah pilihan yang baik untukmu.
Dirimu tidak perlu tunduk pada harapan masyarakat; Kamu dapat melepaskan usia menikah yang ditetapkan masyarakat dan menikah dengan caramu sendiri.
Kamu tidak perlu mempertimbangkan pendapat orang lain tentang kapan Anda harus menikah.
Evolusi perasaan
Banyak pasangan menikah di usia 20-an hanya untuk jatuh cinta dengan pasangan mereka di kemudian hari.
Usia 20-an dan awal 30-an adalah momen untuk memetik pelajaran hidup dan mengambil peluang dalam setiap aspek kehidupan.
Kesempatan yang tepat
Sejujurnya, menemukan orang yang tepat membutuhkan banyak waktu, usaha, kesabaran dan pengertian
Maka, tidak apa-apa jika orang ingin meluangkan waktu untuk menemukan orang yang tepat.
Kamu seharusnya tidak perlu merasa tertekan untuk menikah muda demi memenuhi norma masyarakat yang tidak peduli bagaimana sengasaran kamu kala salah memilih pasangan.
Komitmen yang terburu-buru
Ketika menikah dini, terkadang kamu harus terburu-buru melalui fase-fase berbeda dalam hidup yang sebenarnya belum kamu siapkan.
Misalnya, memiliki anak setelah 2 tahun pernikahan dan mengabaikannya di kemudian hari, adalah hal yang jauh lebih buruk daripada terlambat menikah.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News