GenPI.co - Tinggi badan yang kerdil pada anak bisa disebabkan karena asupan gizi yang belum terpenuhi. Selain itu faktor pengasuhan juga menjadi penentunya.
Dilansir dari Verywell Family, ada beberapa faktor yang dapat merangsang pertumbuhan anak mulai dari genetik, nutrisi, dan kesehatan anak.
Selain itu, menurut riset terbaru, faktor tidur nyenyak dan olahraga pada anak juga memiliki andil besar terhadap perkembangan si buah hati.
Hal ini berkaitan dengan pelepasan hormon pertumbuhan yang lebih sering dikeluarkan pada malam hari, terutama saat anak tidur nyenyak.
Kualitas tidur malam yang baik, akan berdampak pada kemampuan kognitif dan pertumbuhan anak kelak.
Sebaliknya, jika tidur anak sering terganggu, pertumbuhan anak mungkin tidak terjadi secara normal karena tidak ada lonjakan pelepasan hormon pertumbuhan.
"Akibatnya, kurva pertumbuhan anak bisa jatuh. Misalnya, seorang anak berada di persentil ke 50 berdasarkan tinggi dan berat badan dalam perkembangan awal. Namun karena tidur malamnya selalu terganggu, kurva pertumbuhannya mungkin jatuh ke persentil ke 10," demikian ungkap penelitian tersebut.
Berikutnya adalah aktivitas olahraga. Menurut penelitian, otak juga melepaskan hormon pertumbuhan ke aliran darah selama kita berolahraga.
Perlu dicatat, aktivitas olahraga untuk anak berusia di bawah dua tahun berbeda dengan orang dewasa. Untuk anak-anak lebih baik berolahraga dengan melakukan aktivitas fisik ringan.
Misalnya, mengajak anak jalan-jalan di taman pada pagi hari sambil berjemur. Selain dapat melatih kekuatan kaki, olahraga ini dapat meningkatkan metabolisme dan merangsang hormon pertumbuhan anak.
Apabila belum memungkinkan mengajak anak keluar rumah, maka orang tua dapat menciptakan berbagai permainan menyenangkan di dalam rumah yang juga bisa melatih kreativitasnya, seperti bermain lempar tangkap bola atau main petak umpet.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News