Waspada, Mahasiswa yang Kurang Tidur Bisa Terganggu Mentalnya

21 Juni 2019 01:09

GenPI.co — Penelitian baru menunjukan, bagi mahasiswa yang kurang tidur bisa menyebabkan kesehatan mental menjadi buruk. Sebuah temuan yang dirilis pada 11 Juni 2019 dalam pertemuan tahunan Associated Professional Sleep Societies menjelaskan, jika setiap malam kurang tidur, risiko gejala kesehatan mental meningkat sekitar 20 persen.

Sebelumnya, pentingnya tidur dalam kesehatan mental juga telah ditunjukkan oleh studi dari Behavioral Sleep Medicine Clinic, sebagaimana dilansir dari Reuters Health.

Penelitian ini diklaim sebagai salah satu yang terbesar sampai saat ini mengenai hubungan antara tidur dengan kesehatan mental. Hasilnya, semakin banyak kurang tidur pada malam hari, semakin besar kemungkinan Anda akan menunjukkan berbagai gejala gangguan mental. Bahkan setiap malam yang gelisah meningkatkan kecemasan dan depresi sebesar 20%.

Ramsey, Grandner peneliti Behavioral Sleep Medicine Clinic menganalisis data dari lebih dari 110.000 siswa, yang diperoleh melalui National College Health Assessment. 

Mereka mendefinisikan 'kurang tidur' sebagai jumlah malam siswa tidak cukup tidur untuk merasa istirahat. Dalam analisis mereka, kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan 19 persen - 29 persen gejala kesehatan mental. 

Baca juga:

Asrama Mahasiswa Gorontalo di Jogyakarta Memprihatinkan

Mahasiswa ITT Purwokerto Ciptakan Game Edukasi Hafalan Doa

"Dan sayangnya kurang tidur juga sangat umum terjadi pada kelompok (mahasiswa) ini." Kata Thea Ramsey.

Para peneliti kemudian menyarankan kepada penyedia layanan kesehatan dan universitas agar memiliki perhatian khusus soal masalah tidur. Terutama menyoal mahasiswa yang kurang tidur, agar tidak hanya membantu kesehatan fisik secara keseluruhan, tetapi  kesehatan mental mahasiswa agar tetap terjaga.


Simak juga video ini:

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co