GenPI.co - Di masa remaja, anak cenderung merasa tidak dipahami oleh orang tuanya. Akibatnya, kedekatan dengan orang tua menurun, sedangkan kedekatan dengan teman sebaya meningkat.
Jika ingin tetap dekat dengan anak, orang tua perlu mencari cara agar menjadi sahabat untuk anak. Nah, tips-tips berikut semoga bisa membantu.
Beri privasi pada anak
Beranjak remaja, anak akan melalui proses perubahan emosi yang drastis. Pada masa pubertas, anak sudah ingin memiliki kehidupan sendiri dan enggan dicampuri lagi oleh orang tua.
Kamu perlu menyadari bahwa tidak semua hal tentang si kecil bisa kamu ketahui. Biarkan ia memiliki rahasianya sendiri.
Ceritakan kegiatan kamu pada anak
Biasanya, obrolan antara orang tua dan anak cenderung seputar kegiatan anak. Jika terlalu sering melakukan hal ini, anak akan merasa mengobrol dengan kamu sama saja dengan interogasi.
Oleh karena itu, sesekali ubahlah topik pembicaraan tentang kegiatan kamu sendiri. Ceritakan apa yang Anda lakukan di tempat kerja serta tantangan-tantangan yang kamu hadapi.
Biasakan diskusi dua arah
Melansir dari APA, aturan-aturan kedisiplinan seperti jam pulang biasanya menjadi konflik antara orang tua dengan anak yang sudah beranjak remaja yang paling sering terjadi.
Namun, menjadi teman untuk anak, bukan berarti kamu tidak menetapkan aturan sama sekali.
Agar anak disiplin dan kamu tetap menjadi sahabat untuk anak, caranya adalah dengan menyusun aturan bersama. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News