Trotoar Buat Pejalan Kaki di Siang Hari, Ruang Publik Malam Hari

29 Juli 2019 08:29

GenPI.co— Trotoar adalah ruang  yang disediakan untuk pejalan kaki, agar dapat melakukan kegiatan mereka dengan leluasa. 

Di siang hari, trotoar akan dipenuhi oleh para pejalan kaki yang hilir mudik dengan segala kesibukan mereka. Namun pada malam hari, saat perkantoran dan pertokoan telah tutup, trotoar berubah menjadi ruang terbuka yang siap dipergunakan oleh pejalan kaki untuk apa saja, selain parkir mobil tentunya.

Ruang terbuka yang tersedia malam hari di trotoar dan jalan bisa dimanfaatkan lebih maksimal untuk para kepentingan pejalan kaki, dengan cara memperkuat salah satu fungsi trotoar, yaitu sarana rekreasi dan berinteraksi.

Baca juga:

Pembangunan yang Tak Ramah Pejalan Kaki Segera Ditinggalkan

Trotoar Keren Sudah Ada di Jakarta, Tapi…

Penelitian yang dilakukan oleh departemen transportasi negara bagian Florida Amerika Serikat menunjukkan bahwa orang akan berjalan kaki untuk tujuan berekreasi, bila trotoarnya disediakan. Selayaknya tempat rekreasi, maka trotoar akan mempertemukan banyak orang  baik pada siang maupun malam hari. 

Pada negara tropis yang berlimpah cahaya matahari seperti Malaysia, Vietnam, dan Thailand, saat hari beranjak malam adalah waktu dimana orang mulai menikmati ruang publik seperti trotoar dan jalan. 

Jalan yang pada siang hari sepenuhnya dikuasai kendaraan, pada malam hari bersama trotoar berubah menjadi ruang terbuka umum yang dapat dinikmati oleh pejalan kaki. Pejalan kaki lalu lalang atau duduk, berbicara satu sama lain, sembari ditemani minuman atau makanan. Suasananya hidup, orang-orang bercanda dan tertawa tanpa khawatir ditabrak kendaraan bermotor.

Hal seperti ini dapat pula diwujudkan di Jakarta, atau sejumlah kota lainnya.

“Banyak juga sebenarnya ruang-ruang publik yang sebenarnya bisa kita ubah pada saat malam hari menjadi ruang terbuka untuk pejalan kaki,” ujar Yoga Adiwinarto, Country Manager Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) kepada GenPIco, di Jakarta, baru-baru ini. 

“Artinya ada ruang publik, semacam ruang sosial, untuk perayaan-perayaan kecil hari Sabtu yang lebih santai daripada ke mal” tuturnya lagi.

Salah satu contohnya adalah pedestrian Sudirman di Palembang, Sumatera Selatan, terletak di jalan utama. Sejak 2 tahun yang lalu, ruas trotoar antara eks Pasar Cinde dan Masjid Agung Palembang diperbaiki dan diperlebar. 

Setiap malam akhir pekan, Pemerintah Kota Palembang menggelar car free night. Ruang terbuka berupa trotoar luas dan dua lajur jalan ini, akhirnya dimanfaatkan oleh warga masyarakat untuk berkumpul dengan tujuan mengekspresikan diri dan rekreasi. 

Sejumlah komunitas mempertunjukkan bakat mereka, sementara lainnya duduk menikmati bersama orang yang sudah atau baru mereka kenal sembari menikmati beragam kuliner yang tersedia. Saat ruang disediakan, maka masyarakat akan berkumpul.

Menyediakan ruang terbuka dengan basis ruang bagi pejalan kaki layak diperluas penerapannya di Indonesia, namun dengan pengaturan yang jelas, agar trotoar dan jalan tidak menjadi rusak dan kotor.

Terwujudnya ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan oleh warga semakin berseri dan mengundang lebih banyak lagi pejalan kaki.
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Linda Teti Cordina Reporter: Robby Sunata

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co