Sedotan Stainless Steel Bukan Solusi Tepat Lebih Ramah Lingkungan

29 Juli 2019 23:57

GenPI.co —  Apakah sedotan stainless steel lebih ramah lingkungan daripada sedotan plastik? Ternyata tidak semudah itu menjawabnya. Saat ini terdapat gerakan yang cukup nyaring dan gencar mengenai penghentian penggunaan sedotan plastik demi kelestarian lingkungan.

Banyak warga yang mengikuti imbauan baik ini, termasuk beberapa nama besar dan perusahaan. KFC misalnya, mereka kini sama sekali tidak memberikan sedotan plastik kepada pelanggannya. Mereka bahkan tidak memberikan sedotan dalam bentuk apapun. Pelanggannya diminta menikmati minuman mereka langsung dari gelasnya.

Sementara itu reaksi berbeda ditunjukkan oleh warga masyarakat yang berhenti menggunakan sedotan plastik. Sebagian dari mereka kembali ke selera asal seperti para leluhur yang tidak menggunakan sedotan sama sekali. sementara lainnya menggunakan sedotan dengan bahan bebeda, ada yang memilih sedotan berbahan bambu, kertas, kaca, dan stainless steel. Dan yang terakhir ini sangat popular.

Sementara soal bergantinya sedotan plastik ke sedotan stainless steel hanyalah mengalihkan masalah dari hilir ke hulu. Bila sedotan plastik bermasalah setelah dipergunakan, maka sedotan stainless steel bermasalah sejak belum digunakan. Bahkan lebih jauh, sedotan stainless steel bermasalah sejak dia belum dibuat.

Stainless steel adalah baja anti karat yang terbuat dari campuran besi, karbon, dan kromium. Dua dari tiga bahan yang membentuk baja anti karat didapat dengan cara menebang pohon dan menggali tanah, yaitu besi dan kromium. Tidak hanya menebang pohon dan menggali tanah, proses kimia juga terlibat agar besi dan kromiun dapat dimurnikan dari mineral lain. 

Lubang bekas tambang mineral kadang kala dibiarkan terbuka begitu saja lama setelah penambangan berhenti, membuatnya terisi air dan menjadi ‘danau’ buatan yang berbahaya.

Bukan saja bisa membuat anak-anak yang hidup di sekitar tambang tenggelam di lubang tambang, namun danau dadakan yang seringkali bewarna turquoise yang menarik dan layak-instagram ini juga mengandung air yang beracun.

Saat dibawa ke pabrik, pengolahan logam ini dari bentuk murni menjadi stainless steel kembali melibatkan proses kimia yang menghasilkan limbah. Sayangnya, limbah ini kerap dibuang ke saluran air umum atau ke sungai sehingga mencemari lingkungan dan membahayakn warga. Hal ini terjadi di sungai Citarum di Jawa Barat.

Selain melibatkan proses kimia, pembuatan sedotan dari besi anti karat juga melibatkan energi yang lebih besar daripada yang diperlukan untuk membuat sedotan plastik.

Menurut HSU Straw Analysis yang dikerjakan oleh Universitas Negeri Humboldt dan Engr308 Technology and Environment, energi diperlukan dari awal semenjak menyiapkan bahan, pembentukan, sampai ke hasil akhir.

Satu sedotan plastik memerlukan energi sebanyak 23.700 joule energy dari awal sampai akhir proses, sementara satu sedotan stainless steel memerlukan energi 2.420.000 joule energi.

Baca juga:

'Meledek' Upaya Global Warming, Trump Malah Jual Sedotan Plastik

Sedotan Unik Ini Terbuat dari Bahan Alami

Kanada Tak Lagi Pakai Sedotan Plastik pada 2021

Kabar buruknya lagi, pertambahan biaya produksi yang dikeluarkan bergerak garis lurus dengan pertambahan energy, sehingga semakin banyak energy yang dibutuhkan maka semakin besar biayanya. Proses pembuatan sedotan juga menghasilkan karbondioksida. 

Berdasarkan sumber yang sama, sedotan plastik akan menghasilkan 1,47 gram karbondioksida per sedotan, sementara sedotan stainless steel menghasilkan karbondioksida sebanyak 217 gram per sedotan. Bukan hanya menjadi sumber polusi air, sedotan stainless steel ternyata berpotensi menghasilkan polusi udara.

Banyaknya masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh sedotan stainless steel membuat posisinya dipertanyakan sebagai solusi bagi sedotan plastik. Namun keputusan terakhir ada di tangan traveller sendiri, tetap menggunakan sedotan selain plastik atau menikmati minuman langsung dari gelasnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Maulin Nastria Reporter: Robby Sunata

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co