GenPI.co - Pikiran stres rupanya tak hanya dialami orang dewasa, tetapi anak-anak di bawah umur pun juga rentan mengalami goncangan pikiran akibat banyak faktor.
Psikolog anak dan remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, stres yang dialami sang buah hati dampaknya bisa sama seperti orang dewasa, yakni aktivitas yang dilakukan cenderung negatif.
"Sumber stres si kecil pasti awalnya datang dari rumah, terbawa hingga ke ruang lingkungannya, sehingga membuat dia merasa tidak nyaman," jelas Vera kepada GenPI.co, Rabu (23/3).
Karena itu, penting untuk orang tua untuk membantu anak mengenali gejala stres pada anak. Berikut adalah empat ciri-ciri anak mengalami stres yang sering tidak disadari:
Penting untuk memperhatikan munculnya perilaku negatif secara mendadak dari anak. Contohnya mudah marah, tersinggung, membantah, hingga tidak jujur.
Dalam hal ini orangtua bisa mengajak ngobrol anak hati ke hati, agar dia bisa bercerita apa yang sebenarnya sedang terjadi.
Selanjutnya, Salah satu gejala anak stres adalah jadi mudah takut akan sesuatu. Jika sebelumnya anak adalah sosok yang cukup berani, perubahan ini bisa menjadi ciri bahwa anak sedang mengalami stres.
Saat anak sedang mengalami stres, dia akan menghindari interaksi dengan keluarga atau orang sekitarnya. Hal ini akan membuat dia cenderung menghabiskan waktu sendiri.
Jangan dipaksa berbicara, orang tua bisa memberikan waktu dia untuk merenung, sampai waktunya tiba momen terbaik untuk berbicara.
Terakhir, jika stres yang muncul pada anak sudah begitu serius, biasanya dia cenderung mengalami gejala-gejala fisik seperti sakit perut sakit kepala hingga pusing secara mendadak.
Hal ini sangat mudah menyerang anak sebab perasaan stress cukup berpengaruh pada imunitas tubuh. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News