GenPI.co - Banyak anak yang pertumbuhannya lebih lambat dibandingkan usianya. Salah satu penyebabnya ialah gagal tumbuh.
Selama ini, gagal tumbuh memang sangat memengaruhi pertumbuhan anak-anak.
Kondisi tersebut terjadi ketika anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Ada banyak ciri yang menunjukkan anak mengalami gagal tumbuh. Salah satunya ialah tubuh lebih pendek untuk ukuran usia.
Selain itu, berat badan anak rendah dan partumbuhan tulang juga tertunda.
Orang tua harus memantau pertumbuhan anak secara rutin untuk mengetahui perkembangannya.
Dengan demikian, orang tua bisa memantau perkembangan fisik anak apakah sesuai usia atau tidak.
Orang tua bisa memantau panjang dan berat badan sebagai parameter pertumbuhan anak.
Selain itu, lingkar kepala juga bisa dijadikan patokan bagi orang tua untuk mengetahui tumbuh kembang buah hati.
Nutrisi memegang peranan sangat penting untuk menunjang pertumbuhan anak.
Salah satu fase paling menentukan ialah pada seribu hari pertama kehidupan anak.
Itu artinya nutrisi anak harus benar-benar diperhatikan hingga buah hati berusia sekitar tiga tahun.
Sebab, otak, tubuh, dan sistem kekebalan anak berkembang lebih cepat dibandingkan saat masih dalam kandungan maupun setelahnya.
Orang tua dianjurkan memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama sejak anak lahir.
Makanan pendamping air susu ibu (MPASI) juga menjadi salah satu penentu tumbuh kembang anak.
Bayi bisa diberikan MPASI setelah usianya memasuki enam bulan. Ketika makin besar, bayi bisa mendapatkan MPASI yang teksturnya kian padat.
Saat berusia 6-8 bulan, bayi bisa diberikan makanan lumat 2-3 kali. Misalnya, bubur kental.
Ketika usianya 9-11 bulan, bayi bisa diberi makanan yang dicincang halus dan bisa dipegang.
Bayi bisa diberikan makanan keluarga saat usianya sudah menginjak 12-23 bulan. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News