GenPI.co - Selingkuh merupakan salah satu penyebab runtuhnya hubungan cinta. Pasalnya, orang yang selingkuh berarti tidak menjunjung kesetiaan dan menyalahi kepercayaan pasangan.
Tak dimungkiri, ada banyak alasan orang selingkuh, tapi yang utama adalah merasa tidak puas dalam hubungannya.
Sebuah riset dari University of Denver menguji 484 orang (68 persennya adalah wanita) mengenai hubungan asmaranya.
Hasil penelitian yang telah diterbitkan pada Archieves of Sexual Behavior ini menunjukkan bahwa sebanyak 44 persen partisipan mengakui telah selingkuh pakai perasaan, bahkan ada yang sampai berhubungan se*s dengan orang lain tanpa sepengetahuan pasangannya.
Selain itu, sebanyak 30 persen partisipan melaporkan bahwa mereka diselingkuhi oleh pasangannya.
Menurut para peneliti bahwa partisipan yang sebelumnya pernah selingkuh punya kemungkinan 3 kali lebih besar untuk selingkuh lagi daripada orang yang tidak pernah selingkuh.
Sementara itu, studi lain yang dilakukan pada tahun 2016 pun turut mendukung temuan tersebut.
Pasalnya, sebanyak 30 persen orang yang pernah selingkuh cenderung selingkuh lagi. Hanya ada 13 persen orang menyelingkuhi pasangannya ketika mereka belum pernah selingkuh sebelumnya.
Menurut Matt Garrett dari Huffington Post, untuk menebak perilaku seseorang di masa depan, tengoklah pola perilakunya di masa lalu.
"Artinya orang yang pernah selingkuh di masa lalu akan memiliki kemungkinan untuk selingkuh lagi di masa depan. Namun, hal itu bukan harga mati," kata Matt Garrett dikutip GenPI.co, Minggu (25/9/2022). (HelloSehat/GenPI.co)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News