Perhatikan, Berikut Adalah Tanda Seseorang Mengalami Krisis Paruh Baya

GenPI.co - Krisis paruh baya seringkali hanya mengingatkan bahwa kita perlu mulai merawat diri kita sendiri dengan benar. 

Kondisi ini memunculkan sejumlah ide yang tidak menguntungkan dan perasaan yang menakutkan. 

Ini hampir selalu melibatkan kecemasan atau keputusasaan yang terus-menerus. 

BACA JUGA:  Sederet Produk Berbahaya dalam Rumah dan Cara Menanganinya

Berikut adalah beberapa tanda bahwa kamu mungkin mengalami krisis paruh baya!

Perubahan suasana hati

Kamu dapat terlihat sangat temperamental, mudah marah atau jengkel.

Depresi dan kecemasan

BACA JUGA:  Anabul Juga Bisa Berkomunikasi dengan Kita, Mari Baca Perilakunya

Krisis paruh baya dapat membuat kamu merasa tertekan, cemas, gelisah, atau sekadar perasaan tidak menyenangkan.

Kurang tidur atau tidur berlebihan

Depresi, kecemasan, dan pikiran yang terus-menerus berpacu dapat sangat mengganggu kemampuan kita untuk tertidur.

Obsesi dengan penampilan luar

BACA JUGA:  Beberapa Gestur yang Sederhana Namun Tidak Terduga yang Bikin Pria Memujamu Setengah Mati

Orang-orang yang mengalami hal ini sering merasa perlu untuk terlihat cantik di depan orang lain dan mungkin mengambil langkah-langkah yang cukup untuk mencoba melakukannya.

Peningkatan penggunaan narkoba atau alkohol

Orang dewasa paruh baya sering menggunakan narkoba atau alkohol untuk mengobati diri sendiri dan mematikan emosi negatif mereka.

Merasa terjebak

Mereka yang mengalami krisis seperti itu sering merasa terjebak dan tidak punya jalan keluar, baik dalam pernikahan yang buruk, karier yang buruk, atau posisi yang buruk.

Pemikiran terkait kematian 

Krisis paruh baya mungkin membuat orang terus-menerus mempertimbangkan kematian mereka sendiri.

Penilaian hidup tanpa henti

Orang dapat mengembangkan kebiasaan berpikir obsesif dan ruminatif mengenai kehidupan mereka.

Impulsivitas

Orang mungkin sering bertindak impulsif, membuat terburu-buru, pembelian mahal atau membuat perubahan mendadak dalam hidup mereka, seperti memutuskan hubungan.(*)