Awas! Ini 5 Dampak Saat Orang Tua Membandingkan Anaknya dengan Teman atau Saudara

28 Oktober 2022 17:00

GenPI.co - Tak dimungkiri, banyak orang tua saat menasihati anaknya mungkin pernah sesekali membandingkan dengan anak orang lain.

Namun, kecenderungan orang tua untuk membanding-bandingkan anaknya sendiri dengan anak orang lain atau bahkan saudara sendiri membawa dampak buruk.

Berikut 5 kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada anak jika orang tua sering membandingkannya seperti dilansir dari kanal YouTube ASTV official, Jumat (27/10/2022):

1. Sering Berpikir Negatif

BACA JUGA:  Bolehkah Menutup Jalan Raya untuk Hajatan Pribadi? Ini Hukumnya Kata Buya Yahya

Biasanya, pada awalnya anak mungkin terpacu untuk menjadi lebih baik, tapi jika Kamu tidak pernah mengapresiasi usahanya dengan terus membandingkan anak dengan anak yang lain.

Anak tersebut jadi tidak pernah merasa bangga dan puas dengan apa yang dilakukannya.

BACA JUGA:  Hukum Menjual Mahar Istri untuk Menyambung Hidup, Begini Kajian Buya Yahya

Selain itu, anak akan dirundung dengan pikiran negatif bahwa mereka tidak akan pernah sukses karena terus merasa cemas dan takut gagal.

Akibatnya, anak menjadi tidak percaya pada kemampuan dirinya sendiri dan makin terpuruk.

BACA JUGA:  Jangan Salah! Ini Batasan Orang Tua Tak Lagi Wajib Menafkahi Anaknya

Oleh sebab itu, selalu apresiasi anak atas hal yang sekecil apa pun yang sudah diperolehnya.

2. Mengalami Kecemasan Sosial

Setelah merasa meragukan dirinya sendiri, seorang anak bisa menjadi pemalu dan tidak mau berhubungan dengan anak lainnya.

Parahnya, anak akan berpikir bahwa dia tidak punya apa-apa untuk dihargai atau dibanggakan.

Lebih buruknya, seorang anak mungkin menggunakan cara yang negatif saat berinteraksi dengan teman-temannya.

Hal itu dikarenakan karena sang anak memendam perasaan negatif terhadap orang-orang yang selalu dibandingkan dengannya.

3. Memunculkan Persaingan

Salah satu alasan orang tua harus berhenti membandingkan anak dengan anak lainnya, yakni kebiasaan ini dapat memunculkan persaingan atau sibling rivalry.

Pasalnya, ketika orang tua membanding-bandingkan anak lain mungkin saja sang anak diam-diam akan membenci saudara atau temannya tersebut.

Anak tersebut mungkin berasumsi orang tuanya lebih menyukai dan mencintai anak yang dibandingkannya.

Akibatnya, anak akan berperilaku agresif memicu anak bertengkar dan menimbulkan kebencian.

4. Merasa Cemburu

Saat orang tua terus membandingkan anaknya dengan anak lain yang lebih baik, anak tentu menjadi merasa cemburu, karena ada orang yang jelas-jelas difavoritkan oleh orang tuanya sendiri.

Padahal, kecemburuan yang terpupuk sejak kecil tidak baik untuk kesehatan mental anak, karena dapat menimbulkan kebencian, permusuhan, dan kekecewaan mendalam kepada diri sendiri maupun orang tua dan teman temannya.

5. Meragukan Dirinya Sendiri

Saat orang tua terus membandingkan anaknya tanpa benar-benar memberikan kesempatan kepada mereka untuk memperbaiki diri, lambat laun akan membuat anak cenderung meragukan dirinya sendiri.

Hal ini terutama terjadi begitu anak tahu bahwa ada orang lain yang lebih unggul dirinya.

Oleh sebab itu, orang tua bisa membantu anak berubah menjadi orang yang lebih baik tanpa harus membanding-bandingkan dirinya.

Caranya, cukup dengan memberitahu apa yang seharusnya dilakukan dan terus membimbingnya supaya dapat berubah. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co