Kajian Buya Yahya: Doa dan Amalan ini Bisa Bikin Utang Segunung Lunas

01 November 2022 17:00

GenPI.co - Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon Buya Yahya membeber kajian Islam terkait utang segunung bisa lunas dengan melakukan amalan ini.

Hal tersebut diungkapkan Buya Yahya dalam ceramah yang dikutip GenPI.co dari kanal YouTube Al-Bahjah TV pada Selasa (1/11/2022).

Perkara utang memang bisa membuat orang kehabisan energi untuk mencari cara melunasinya.

BACA JUGA:  Kajian Gus Baha: Baca Amalan ini Saat di Pintu Rumah, Rezeki Melimpah Sampai Anak Cucu

Apalagi, saat sudah memasuki jatuh tempo, utang akan membuat seseorang galau, gundah bahkan stres, jika belum ada uang untuk membayarnya.

Namun, sesungguhnya di dalam ajaran Islam diatur tatacara utang piutang, agar semua berjalan dengan indah baik pihak peminjam maupun pemberi utang.

BACA JUGA:  Bagaimana Hukum Menikah dengan Suami Orang? Begini Kata Buya Yahya

Menurut Buya Yahya, agar tidak pusing kepala dan frustrasi umat Islam bisa mengamalkan amalan dan doa pelunas utang ini.

Buya Yahya mengatakan, bahwa amalan tersebut berupa perbuatan dan doa yang harus dikerjakan.

BACA JUGA:  Ingat! Jangan Asal Pecat Karyawan, Ini Kata Buya Yahya

Buya Yahya pun membeberkan tips agar utang cepat terbayar, pertama, harus ada niat dulu saat mau meminjam.

"Anda punya utang dan Anda ingin lari dari utang, maka ketahuilah Allah akan menyempitkan jalan rezeki Anda," kata Buya Yahya.

Namun, kata Buya Yahya, jika saat pinjam uang, dan di dalam hati ada niat untuk membayar, Allah akan memudahkan untuk membayar.

"Hati-hati, jika seseorang pinjam uang dan dalam hatinya tidak berniat untuk mengembalikan dan ingin lari, maka hidupnya tidak akan di tolong oleh Allah, dan akan sengsara hidupnya," tegas Buya Yahya.

"Jika Anda berutang kepada seseorang, agar dimudahkan dalam membayar, maka Anda minta untuk ditulis," sambungnya.

Selain itu, kata Buya Yahya, utang piutang itu dibangun atas dasar tolong menolong, sehingga dilarang riba, karena utang piutang sifatnya membantu.

"Tidak boleh memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan seseorang. Itu tidak boleh memanfaatkan kesusahan orang," jelas Buya Yahya.

Selain itu, cara kedua, jangan coba-coba menunda-nunda pembayaran yang sudah jatuh tempo, jika mampu.

"Dosa besar jika ada seseorang menunda utang, selagi mampu dan sudah jatuh tempo," ungkap Buya Yahya.

Namun, kata Buya Yahya, jika belum ada uang saat jatuh tempo, itu tidak apa-apa, tidak dosa.

Buya Yahya pun mengingatkan, Allah Mahatahu, jika seseorang sudah punya, tetapi dibilang tidak punya saat ditagih.

"Awas! Anda bisa tidak punya betulan," tegas Buya Yahya.

Selain itu, jika belum punya uang dan belum bisa membayar, lebih baik terus terang, dan minta waktu penundaan.

Menurut Buya Yahya, Allah perintahkan kepada pemilik uang, harus memberikan tempo lagi kepada pihak yang meminjam.

"Wajib hukumnya memberi tempo pembayaran, dan tidak boleh menindas. Itulah indahnya utang piutang dalam Islam. Namun, terkadang yang terjadi, yang meminjam uang lebih seram saat ditagih," ungkap Buya Yahya.

Padahal, semestinya mereka bisa mengambil hati, minta maaf, disambut dengan lapang dada agar diberikan penundaan.

"Siapa tahu dengan kelembutan hati dalam menyambut, Anda bisa dibebaskan dari utang tersebut. Jangan sampai Anda dihubungi susah, sembunyi dan omongan kasar saat ditagih, maka Anda akan makin sengsara hidupnya," jelas Buya Yahya.

Sementara itu, tips ketiga kata Buya Yahya, ada doa agar terbebas utang, tapi sebelumnya harus dibenahi hati, niat membayar dan jangan menunda tempo pembayaran.

Berikut ini doa agar bisa cepat membayar utang:

"Allahumma fini bi halalika ‘an haramika wa aghnini bifadhlika ‘aman siwaka"

Artinya: "Ya Allah! cukupilah aku dengan rezekiMu yang halal (hingga aku terhindar) dari yang haram. perkayalah aku dengan karuniaMu (hingga aku tidak minta) kepada selainMu." (HR Tirmidzi)

"Biarpun utangmu segunung, InsyaAllah, Allah akan membantu untuk membayarnya," kata Buya Yahya.

Buya Yahya pun menyarankan, agar umat Islam tidak terlilit utang, maka hiduplah dengan gaya hidup Rasulullah SAW, dengan hidup kesederhanaan.

Pasalnya, kata Buya Yahya, utang membuat siang gelisah dan malam pun dibuat tidak bisa tertidur. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co