GenPI.co - Bukan tidak mungkin anak-anak mengembangkan sifat narsistik ketika mereka sedang bertumbuh besar.
Orang tua harus waspada lantran lantaran kondisi itu dapat menyebabkan masalah kesehatan mental.
Untuk menghindari masalah ini, berikut adalah 5 tips mengasuh anak agar tidak tumbuh menjadi seorang narsistik:
Mempermalukan anak melibatkan komentar negatif, baik secara langsung maupun tidak langsung tentang diri mereka sendiri.
Hal ini dapat menimbulkan pikiran dan perasaan negatif tentang diri mereka sendiri.
Hal ini dapat menyebabkan seorang anak mengembangkan apa yang disebut "cedera narsistik".
Akibatnya, ketika tumbuh dewasa, ini dapat bermanifestasi dalam pembangkangan, argumen, dan bahkan serangan kemarahan narsistik.
Selalu beri tahu anak-anak bahwa mereka dicintai apa adanya. Rasa cinta yang bersyarat dapat membuat anak takut gagal.
Itu dapat menyebabkan kebutuhan yang berlebihan untuk bersaing dan menang dalam segala hal.
Jika mereka tidak merasa dicintai ketika hal-hal tidak berjalan seperti yang mereka harapkan, itu dapat menyebabkan banyak kerusakan. T
Tawarkan mereka umpan balik positif, terutama pada saat gagal.
Jangan pernah meremehkan perlunya mengajari anak-anak bagaimana berperilaku empati terhadap orang lain.
Orang tua bisa memulainya sejak mereka masih balita. Seharusnya tidak hanya dalam teori tetapi anak-anak harus dapat melihat ini dalam tindakanmu juga.
Diperlukan demonstrasi yang sesuai dengan usia. Ingatkan mereka bahwa mereka harus memperlakukan orang lain sebagaimana mereka ingin diperlakukan.
Gaslighting mengacu pada perilaku narsis di mana pelakunya memutarbalikkan kenyataan agar sesuai dengan versi mereka.
Jika kamu berpikir anak mencoba untuk melakukan gaslighting kepadamu atau seseorang yang Anda kenal, bicarakan dengan mereka.
Tetapkan batasan yang jelas dan komunikasikan tentang perilaku mereka. Atau, kamu juga dapat mencari bantuan dari terapis.
Salah satu cara terbaik untuk menyampaikan kritik adalah melalui metode Hamburger.
Saat sebelum konfrontasi atau kritik, kamu mulai dengan memberikan pujian yang membangun.
Kemudian dirimu menawarkan kritik dan akhirnya mengakhiri komunikasi dengan pujian konstruktif lainnya.
Metode Hamburger, kemungkinan besar anak tidak hanya mendengarmu tetapi juga memahami sudut pandangmu. Mereka akan menjadi lebih mudah untuk diajak bernalar.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News