Apa Manfaat Bawakan Bekal untuk Anak? Ini Kata Pakar Gizi

21 November 2022 02:20

GenPI.co - Pakar Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Anna Vipta Resti Mauludyani memaparkan sejumlah manfaat yang bisa didapatkan dari membawakan bekal untuk anak.

Anna pun menegaskan bahwa menyiapkan bekal untuk anak tidaklah sulit dan membuang-buang waktu.

“Ini tidak memerlukan banyak waktu, tidak rumit, dan manfaatnya jauh lebih besar daripada misalnya waktu yang diperlukan untuk menyiapkan,” ujarnya, dilansir dari Antara, Minggu (20/11).

BACA JUGA:  Resep Perkedel Kentang, Menu Praktis Buat Sarapan & Bekal Anak

Pertama, bekal memberikan manfaat besar dalam menjaga asupan gizi untuk anak.

Menurut Anna, bekal makanan bermanfaat untuk membantu menambah energi anak ketika berada di sekolah, sehingga dapat mengikuti pembelajaran dengan baik, semangat, dan tetap fokus.

BACA JUGA:  Hindari si Kecil Jajan, Catat 5 Kiat Siapkan Bekal Makanan untuk Sekolah

Selain itu, bekal juga membantu orang tua untuk mengontrol makanan apa saja yang baik untuk dikonsumsi anak dan menghindari konsumsi panganan dan jajanan sembarangan yang minim gizi.

“Jadi, mengurangi risiko terkena berbagai macam penyakit karena berasal dari makanan yang tidak bersih, makanan yang mengandung berbagai macam bahan tambahan yang sebetulnya ada yang tidak diperbolehkan,” tuturnya.

BACA JUGA:  Resep Roti Maryam Tanpa Oven, Bisa Jadi Menu Sarapan atau Bekal Anak

Kedua, bekal membantu untuk melatih anak makan tepat waktu dan teratur.

Anna menyebutkan, menurut berbagai penelitian, jadwal makan yang teratur mengurangi risiko dari berbagai penyakit termasuk obesitas.

Bekal makanan juga mendorong anak untuk belajar mandiri dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri.

Ketika di sekolah, anak akan berusaha untuk membuka bekalnya sendiri, cuci tangan sendiri, dan makan sendiri tanpa disuapi.

“Kalau sering terlatih, nanti sampai rumah itu dia akan terdorong untuk makan sendiri juga. Jadi, tidak minta disuapi terus. Jadi itu bisa melatih kemandirian di situ,” ujarnya.

Ketiga, pada aspek sosial-emosional, bekal daapt mendorong anak untuk berinteraksi dengan teman sekolah.

Anak bisa terdorong untuk saling berbagi. Lalu, secara tidak langsung, kemampuan anak dalam berbicara juga ikut terstimulasi.

“Makanan itu tidak hanya untuk energi, tapi juga untuk kecerdasan. Jangan lupa bahwa anak yang kurang makan, kalau dilihat dari aspek gizinya, memiliki kecerdasan yang jauh lebih rendah dibanding yang cukup gizi,” katanya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co