Anak Lemas Bisa Jadi Gejala Sistem Imun Lemah, Kata Dokter

05 Desember 2022 15:10

GenPI.co - Medical Departement Kalbe dr. Josephine Herwita Atepela mengatakan bahwa ada beberapa gejala yang dialami anak dengan sistem imun yang lemah.

Josephine mengatakan bahwa gejala sistem imun anak lemah ialah lemas dan tidak aktif.

“Jika anak lemas dan tak aktif, ini perlu dicurigai apakah ada kelainan dan kekurangan imunitas pada anak,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (5/12).

BACA JUGA:  3 Cara Mendidik Balita supaya Menjadi Anak Penurut

Menurut Josephine, anak-anak, terutama balita, harus selalu aktif kecuali saat tidur.

“Maksimal satu jam saja dia tidak aktif, sisanya dia harus terus beraktivitas,” tuturnya.

BACA JUGA:  3 Cara Orang Tua Memaksimalkan Bakat Anak Sejak Dini

Josephine mengatakan, anak-anak akan terpapar dengan berbagai patogen, seperti virus, bakteri, jamur, mengenali dan melawan patogen-patogen tersebut.

Selain untuk melawan, patogen-patogen ini juga bisa mempengaruhi alergi dan ini tergantung pada sistem imun.

BACA JUGA:  Nestle Indonesia Dukung KemenPPPA Rayakan Hari Anak Sedunia 2022

Sistem imun sendiri berpengaruh pada tumbuh kembang anak hingga kecerdasan atau IQ anak.

“Sebab, ketika sistem imun anak lemah anak menjadi mudah sakit, lalu akan terjadi malnutrisi atau gangguan nutrisi,” katanya.

Josephine pun menegaskan bahwa malnutrisi tidak selalu identik dengan anak kurus, melainkan juga pada anak kegemukan atau obesitas.

Dalam hal ini, anak yang kurus, terlalu kurus, atau terlalu gemuk, mempengaruhi kesehatan serta tumbuh kembang dan kecerdasan.

Dia mengatakan, anak harus mengonsumsi nutrisi dengan gizi seimbang. Di sisi lain, orangtua perlu menjaga pencernaan anak, karena ini merupakan tempat untuk memproduksi sel-sel imun.

Pencernaan yang tidak sehat membuat makanan maupun vitamin yang dikonsumsi anak menjadi tidak bisa terserap oleh tubuh atau terbuang.

Menurutnya, gangguan pencernaan yang sering terjadi pada anak ialah sembelit dan diare.

“Namun, kadang-kadang, pada anak yang lebih kecil bisa terjadi nyeri perut fungsional atau nyeri yang tidak diketahui sebabnya. Atau bisa juga terjadi GERD, asam lambungnya terlalu tinggi, sehingga bisa naik ke kerongkongan,” paparnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Pulina Nityakanti Pramesi

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co