GenPI.co - Memiliki anak yang mudah marah memang menguji kesabaran, tak jarang orang tua malah tersulut emosinya.
Selain itu, anak yang mudah marah akan menimbulkan masalah, terutama jika perilaku tersebut tidak terkendali atau agresif.
Biasanya, saat anak-anak meluapkan emosinya bisa dengan cara menjerit, menangis kencang, bahkan mengamuk tak keruan.
Berikut 5 cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk menghadapi anak gampang marah seperti dilansir pada Minggu (2/4/2023):
Salah satu cara mengatasi anak yang mudah marah, yakni dengan membangun komunikasi yang baik.
Caranya, orang tua bisa memulai dengan mendengarkan semua keluhan anak.
Saat komunikasi sudah bisa terjalin dengan baik, anak biasanya akan menyampaikan segala bentuk keinginannya.
Salah satu cara yang harus dilakukan orang tua untuk mengatasi anak yang mudah marah, yakni dengan mengetahui penyebab kemarahannya.
Saat anak mudah marah, cari tahu penyebab kemarahannya, mungkin karena memiliki permasalahan di sekolah atau lingkungan mainnya.
Selain itu, anak mudah marah saat merasakan rasa lapar dan kondisi kesehatannya bermasalah.
Sifat dan sikap anak dapat dibentuk oleh lingkungan di mana mereka dibesarkan.
Jika dalam keseharian orang tua sering marah-marah atau emosi, bahkan sampai melakukan kekerasan fisik. Otomatis anak sangat mungkin terpengaruh oleh kebiasaan tersebut.
Salah satu cara untuk mengatasi anak yang marah, yakni dengan memahami perasaannya.
Sangat penting bagi orang tua untuk memahami perasaan dan kebiasaan anaknya.
Saat keingintahuan dan kemauan anak tak tercapai, hal ini yang kerap kali membuat anak kesal dan marah.
Oleh sebab itu, orang tua harus mengenali kesukaan mereka akan sesuatu, memahami apa yang ingin atau tidak ingin mereka lakukan, dan lain sebagainya.
Salah satu cara untuk mengatasi anak mudah marah, yakni dengan menghindari hal-hal yang mengandung unsur kekerasan, seperti menonton, main game, atau membaca buku yang mengandung kekerasan.
Oleh sebab itu, untuk mencegah hal tersebut terjadi, batasi anak saat menggunakan gawai.
Selain itu, fokuskan anak pada buku bacaan, permainan edukatif, dan interaksi sosial dengan teman sebayanya. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News