GenPI.co - Semua orang mungkin selalu mendambakan bisa memiliki hubungan asmara yang indah dan langgeng.
Namun, untuk mendapatkan itu semua bukan hal yang mudah. Sebab, semuanya harus berjalan seiring bersama pasangan.
Oleh sebab itu, jika salah satu pihak tidak sejalan bahkan terkesan toxic relationship alias hubungan toksik, hubungan pun bisa terancam kandas.
Salah satu ciri hubungan toksik, yakni dalam hubungan asmara itu tidak memberikan rasa aman, dukungan, serta menghargai satu sama lain.
Hubungan toksik memang tidak selalu bersifat abusive, di mana seseorang mengalami kekerasan fisik dan verbal, tetapi dapat ditunjukkan dengan sikap kurang saling percaya kepada pasangan.
Perlu diketahui, walau pun tidak ada hubungan yang sempurna, tetapi terdapat beberapa tanda jika kamu berada di dalam hubungan toksik, seperti:
Merasa tidak bahagia, merasa dikontrol secara berlebihan, berpikiran negatif akan diri sendiri, suatu hubungan hanya berjalan satu sisi, sering mengalami gangguan emosi.
Salah satu dampak hubungan toksik terhadap kesehatan, yakni bisa meningkatkan stres.
Pasalnya, kondisi stres bisa menyebabkan sekresi hormone kortisol berlebih dan meningkatkan tekanan darah.
Hal itu bisa meningkatkan tekanan darah dalam waktu yang lama.
Salah satu dampak buruk hubungan toksik untuk kesehatan, yakni terkait masalah kesehatan jantung.
Perlu diketahui, bahwa ternyata hubungan toksik dapat memicu faktor risiko penyakit kardiovaskuler, seperti kolesterol dan kegemukan.
Oleh sebab itu, tidak heran jika dampak akhirnya adalah penyakit jantung.
Salah satu dampak buruk hubungan toksik untuk kesehatan, yakni bisa mengalami gangguan psikologis.
Biasanya, dampak yang dapat ditimbulkan jika suatu hubungan sudah sangat merusak kesehatan mental seseorang, bisa berupa fobia sosial, panic attack, dan gangguan kepribadian.
Salah satu dampak buruk hubungan toksik untuk kesehatan, yakni mengurangi kualitas tidur.
Jika seseorang memikirkan suatu permasalahan hubungan terus-menerus, hal itu bisa merusak kualitas tidur.
Hal tersebut akhirnya bisa menyebabkan perubahan waktu tidur, kualitas tidur, dan berbagai masalah kesehatan.
Salah satu dampak buruk hubungan toksik untuk kesehatan, yakni bisa memicu kegemukan badan.
Stres yang diakibatkan hubungan toksik, biasanya akan memicu keinginan mengonsumsi makanan dengan tinggi lemak dan tinggi gula sebagai cara mengurangi stres.
Jika masalah dalam hubungan tidak dapat terselesaikan, otomatis kamu akan lebih banyak makan yang bisa mengakibatkan memicu kegemukan. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News