GenPI.co - Hubungan abusive alias abusive relationship merupakan perilaku kekerasan dalam suatu hubungan yang digunakan untuk membentuk kuasa dan kendali terhadap korbannya.
Biasanya, hubungan yang abusive bisa terjadi pada tahap pertemanan, pacaran, suami istri, bahkan sudah menjadi mantan pasangannya.
Hubungan abusive bisa terjadi secara emosional, finansial, seksual, dan fisik.
Sementara itu, perlakuan secara fisik umumnya berupa kekerasan, seperti pukulan, cubitan, jambakan rambut, dan tendangan.
Secara emosional bisa berupa hinaan, intimidasi alias bullying, caci maki, atau pengkhianatan.
Menurut HelpGuide, wanita lebih sering menjadi korban tindak kekerasan dalam suatu hubungan. Sementara, pria lebih sering mengalami intimidasi secara verbal dan emosional dari pasangannya.
Berikut ini merupakan dampak atau efek buruk dari hubungan abusive seperti dilansir pada Kamis (11/5/2023):
Salah satu dampak atau efek buruk yang mungkin dialami oleh korban jika terus bertahan pada hubungan yang penuh kekerasan, yakni bisa mengacaukan kondisi emosional dan psokologis.
Jangan sepelekan, saat kamu berada dalam hubungan abusive, sebab mungkin akan merasa tertekan, tidak dicintai, tidak berharga, dan kerap mempertanyakan mengapa hal ini terjadi pada dirimu.
Jika dibiarkan terus, kondisi ini bisa memicu munculnya berbagai gangguan kesehatan mental, seperti depresi, post-traumatic stress disorder (PTSD), hingga pikiran ingin bunuh diri.
Salah satu dampak atau efek buruk paling nyata dari abusive relationship adalah kerugian secara fisik.
Saat kamu mengalami pelecehan yang berkaitan dengan kekerasan fisik, maka kerugian fisik yang dimaksud bisa berupa sakit di area tubuh yang mengalami kekerasan, luka, memar, hingga paling parah bisa menyebabkan gegar otak.
Selain itu, mungkin juga akan mengalami gangguan kesehatan lain, seperti sakit kepala,
Hubungan yang abusive juga bisa menimbulkan trauma akibat kekerasan seksual pada korban, seperti infeksi atau penyakit menular seksual.
Salah satu dampak atau efek samping kamu berada dalam hubungan abusive, yakni mengalami isolasi interaksi sosial.
Pasalnya, tindak abusive dari pasangan bisa berbentuk menjauhkan korban dari anggota keluarga dan teman-temannya.
Hal tersebut bisa membuat secara tak sadar, korban memutuskan hubungan sosial dengan lingkungan di sekitarnya.
Biasanya, korban kekerasan akan mengalami perubahan perilaku dan tidak percaya diri.
Kondisi itu bisa menghalangi korban dari interaksi sosial dan mencari bantuan. (HelloSehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News