New York Fashion Week jadi ajang menampilkan karya anak bangsa. Di salah satu gelaran terbesar di dunia itu, desainer Coreta Louise Kopoyos membetot perhatian para pecinta fashion dengan karya adibusana batik.
Rancangan-rancangan Coreta mendapat giliran tampil pada JUmat(7/9). Di kesempatan itu Coreta Louise menunjukan ciri khas tradisi asli Indonesia, yakni koleksi Batik Sulawesi Utara, Batik Minahasa.
Melalui akun instagram pribadinya @coreta_louise, mantan penyiar TVRI itu membagikan foto-foto dan video saat berlangsungnya fashion show karya-karyanya.
Busana-busana tersebut memiliki motif dan model serta beragam warna yang menunjukkan kekhasan warna dan budaya Tanah Air. Kombinasi kearifan lokal dengan gaya busana modern membuat setiap rancangan yang dihasilkan tampak elegan.
Dalam beberapa rancangannya, warna merah begitu mendominasi. “Merah adalah warna intens yang begitu emosional, warna api dan darah, terkait dengan energi, kekuatan, kekuatan, tekad serta gairah, keinginan, dan cinta,” tulisnya Coreta dalam kolom caption.
Nuansa Indonesia yang eksotik semakin kental di lokasi fashion show. Pasalnya, musik yang mengiringi fashion show itu adalah lagu rancak ciptaan seniman NTT berjudul Gemu Fa Mi Re.
Keikut sertaan designer asli Indonesia dalam ajang fashion besar dunia ini memancing komentar kagum netizen. Akun bernama @martha_d.pasla, misalnya, mengatakan Coreta sukses mempromosikan Batik Sulawesi Utara.
“Karya anak bangsa hebaat dan salut,” komentar akun @harrysorongan.
Akun lain bernama @arfina meluncurkan pujiannya. “Mom semua gownnya bagus. So proud of you, mom,” tulisnya di kolom komentar.
Selain berkecimpung di industri fashion, Coreta Loiuse juga aktif di kegiatan pariwisata tanah air. Pada bulan Agustus lalu, Coreta sukses menggelar menggelar Tomohon International Flower Festival yang diselenggarakan di Sulawesi Utara.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News