GenPI.co - Psikolog anak dan keluarga LPT Universitas Indonesia Irma Gustiana Andriani mengungkapkan risiko anak kecanduan gawai, salah satunya bisa mengalami gangguan mental.
Irma mengatakan ketika anak sering terpaku dengan gawai maka bisa berpotensi mengalami sejumlah risiko. Mulai dari kecemasan, dan depresi tingkat awal.
“Risikonya termasuk juga bisa membuat perasaan tak berdaya, sampai mengalami gangguan mental narsistik,” katanya dikutip dari Antara, Senin (25/9).
Salah satu risiko yakni gangguan mental itu bisa muncul ketika anak secara terus-menerus hanya bermain gawai tanpa diimbangi aktivitas fisik.
“Ketika anak kurang bermain interaktif secara langsung, maka risikonya bisa mengalami gangguan mental,” tuturnya.
Irma mengungkapkan saat anak terhubung alat teknologi dan menyebabkannya hanya beraktivitas pasif maka dampaknya berupa anak kurang terlibat dengan dunia luar.
Kondisi tersebut juga memiliki risiko anak akan mengalami kesulitan untuk mengekspresikan apa yang ada dalam perasaannya.
Menurutnya, orang tua pun tidak serta merta bisa memisahkannya. Sebab anak generasi Z dan Alpha memang hidup setelah era kemajuan teknologi yang canggih.
Irma mengatakan teknologi memiliki banyak manfaat untuk semua umat, termasuk anak-anak itu sendiri. Namun orang tua harus tetap mengawasi penggunaannya.
“Jika orang tua tidak melakukan antisipasi akan banyak kemungkinan dampak buruknya. Padahal, teknologi itu banyak manfaat,” ucapnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News