GenPI.co - Kebutuhan sosial membantu kita untuk sukses, namun sering kali hal tersebut membuat kita merasa sakit hati atau marah jika kebutuhan tersebut tidak dipenuhi.
Kita semua ingin dilihat, dipahami, diperhatikan, dan dihargai atas apa yang kita ketahui, apa yang kita lakukan, dan siapa diri kita. Kita tersinggung ketika kekuatan, kontribusi, atau bakat kita tidak diakui.
Kita merasa dilanggar ketika seseorang melewati batas yang berdampak pada rasa aman, kehormatan, atau ketertiban.
Tergantung pada situasinya, reaksi kita terhadap tidak terpenuhinya kebutuhan kita berkisar dari rasa sakit hati hingga kemarahan.
Kecemasan adalah ketakutan bahwa suatu kebutuhan yang tertanam dalam identitas kita tidak akan terpenuhi.
Membuat asumsi bahwa seseorang bermaksud tidak menghormati kebutuhan kamu dapat memicu pertengkaran.
Jika orang tersebut terbuka untuk mendengarkan pemikiran kamu, gunakan metode empat kalimat ini untuk meredakan konflik.
1. "Inilah yang kudengar kamu katakan."
Ulangi kata kunci yang diucapkan orang tersebut. Ucapkan dalam satu atau dua kalimat. Jangan menambahkan interpretasi atau asumsi makna.
2. "Saya merasa kamu tidak (sebutkan kebutuhan yang tidak kamu dapatkan)."
Bagikan kebutuhan yang kamu rasa tidak kamu dapatkan, seperti rasa hormat, penghargaan, atau percakapan yang aman dan bebas penilaian.
3. "Harapan saya adalah kita bisa membicarakan apa yang kita berdua butuhkan untuk memperkuat hubungan kita."
Nyatakan apa yang kamu harapkan akan terjadi sebagai hasil dari percakapan terbuka.
4. "Di masa depan, saya ingin kamu _____. Apakah ada sesuatu yang kamu butuhkan dariku?"
Pernyataan terakhir ini adalah permintaan kamu tentang bagaimana kamu ingin kebutuhan kamu dipenuhi di masa depan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News