GenPI.co - Dampak yang ditimbulkan oleh perselingkuhan terhadap dasar hubungan yang berkomitmen tidak dapat disepelekan.
Namun, tukang selingkuh atau individu dengan riwayat perselingkuhan yang berulang dan kompulsif dapat menambah kerumitan pada masalah yang sudah suram.
Hal ini karena perselingkuhan yang sering terjadi tidak dapat disalahkan hanya pada kesalahan penilaian saja.
Sebaliknya, hal ini menunjukkan pola perilaku berbahaya yang dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan secara emosional bagi banyak orang yang terlibat.
Berikut adalah tiga penyebab yang ditampilkan dalam sebagian besar cerita tukang selingkuh.
1. Masa Lalu yang Bermasalah dan Perasaan Tidak Mampu
Para penipu berantai sering kali memiliki bekas luka dari sejarah yang penuh gejolak, dan perselingkuhan mereka dapat ditelusuri kembali ke masalah-masalah yang belum terselesaikan di masa lalu.
Orang-orang ini mungkin pernah mengalami peristiwa traumatis, dinamika keluarga yang tidak berfungsi, atau ditinggalkan pada masa pertumbuhannya, yang mungkin mengakibatkan perasaan tidak mampu, rendah diri atau ketakutan mendalam akan penolakan.
2. Kecemasan
Sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan di Personality and Individual Differences menemukan hubungan antara kecemasan akan keterikatan, ketakutan menjadi lajang, dan perselingkuhan dalam hubungan romantis.
Temuan ini mengungkapkan bahwa individu dengan kecemasan terhadap keterikatan yang lebih tinggi, cenderung mengalami ketakutan yang lebih tinggi untuk menjadi lajang.
Menariknya, ketakutan menjadi lajang ini tidak muncul begitu saja. Orang-orang dengan kecemasan akan keterikatan mungkin beralih ke perselingkuhan sebagai strategi untuk mengurangi risiko mengalami pengabaian yang mereka takuti.
3. Perilaku Impulsif dan Kurangnya Kesadaran Diri
Impulsif adalah faktor penting dalam perilaku penipu berantai. Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa individu yang lebih impulsif juga cenderung memiliki sikap positif atau menerima perselingkuhan.
Mereka mungkin lebih toleran atau tidak terlalu menahan diri ketika menyangkut pendapat mereka tentang perselingkuhan dalam hubungan, sehingga menjelaskan mengapa beberapa individu lebih cenderung terlibat dalam perselingkuhan atau menerimanya dalam hubungan mereka. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News