GenPI.co - Perangkat seluler mempermudah seseorang untuk tetap terhubung dengan pasangan.
Tidak terbebani oleh kendala fisik di dunia offline, kamu dan pasangan dapat terus berhubungan satu sama lain dan terus mendapatkan informasi terbaru tentang kehidupan satu sama lain, baik melalui pesan singkat atau media sosial.
Sumber informasi online yang sama juga dapat digunakan untuk memantau apa yang dilakukan pasangan dan dengan siapa dia berinteraksi. Ini disebut pengawasan online terhadap pasangan.
Dilansir Psychology Today, pengawasan online adalah topik yang banyak dibahas dalam literatur ilmiah.
Dalam banyak kasus, pengawasan pasangan secara online dianggap sebagai fenomena yang sangat berbahaya.
Banyak penelitian, salah satunya Caridade dkk., 2019, menunjukkan bahwa perilaku pengawasan ini dapat berdampak negatif pada kesehatan mental pasangan dan kepuasan terhadap hubungan tersebut.
Dalam kasus ekstrem, Schokkenbroek dkk., 2022 menyebut pengawasan pasangan secara online bahkan dapat dikaitkan dengan kekerasan psikologis.
Meskipun temuan penelitian ini memperjelas bahwa pengawasan pasangan secara online bisa berbahaya dengan konsekuensi negatif.
Beberapa penelitian ilmiah menyiratkan bahwa sebagian besar orang yang benar-benar terlibat dalam pengawasan pasangan elektronik tidak menganggap perilaku ini berbahaya.
Namun, praktik pengawasan pasangan tampaknya sudah menjadi hal yang normal di kalangan orang-orang tertentu dengan memeriksa telepon dan pesan pasangannya sering kali dianggap sebagai hal yang biasa.
Beberapa orang dewasa muda menafsirkan praktik pengawasan pasangan mereka sebagai "bukti cinta". (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News