GenPI.co - Perselingkuhan dalam hubungan romantis adalah hal yang sangat umum terjadi. Setelah berselingkuh, banyak pasangan mengakhiri hubungan mereka, namun banyak juga yang memilih untuk tetap bersama.
Jika hubungan kamu pernah mengalami perselingkuhan, bisakah kembali pulih?
Dilansir Psychology Today, penelitian baru menunjukkan bahwa hubungan tersebut tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga berkembang.
Dalam studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Social and Personal Relationships, peneliti Fife dan rekannya (2023) dari Texas Tech University mempelajari proses penyembuhan pada pasangan yang pernah mengalami perselingkuhan.
Semua pasangan yang terlibat dalam proyek penelitian ini juga menyatakan bahwa mereka telah "mengalami penyembuhan yang berarti", dan beberapa pasangan bahkan melaporkan pertumbuhan hubungan setelah perselingkuhan tersebut.
Berdasarkan penelitian ini, penulis mengusulkan model berjenjang untuk penyembuhan setelah perselingkuhan.
Para penulis mendefinisikan perselingkuhan sebagai "pelanggaran batasan keintiman, fisik, dan emosional."
Perselingkuhan biasanya dikategorikan sebagai perselingkuhan keintiman mulai dari ciuman hingga hubungan di ranjang, sedangkan perselingkuhan emosional mulai dari berbagi pemikiran pribadi dengan orang lain hingga jatuh cinta dengan orang lain.
Meskipun penelitian tentang perselingkuhan adalah hal yang umum, penelitian ini adalah salah satu dari sedikit penelitian yang membahas perspektif "pasangan yang menyimpang" dan "pasangan yang tidak menyimpang".
Pasangan yang menyimpang dan tidak menyimpang biasanya mengalami akibat buruk setelah perselingkuhan, seperti tekanan hubungan dan depresi.
Namun, banyak pasangan berfokus pada pertumbuhan hubungan, mengidentifikasi cara-cara mereka tumbuh sebagai pasangan dan menjadi lebih dekat setelah perselingkuhan.
Perselingkuhan telah menginspirasi beberapa pasangan untuk memperkuat pernikahan mereka dan memperdalam komitmen mereka satu sama lain.
Individu yang mengikuti terapi juga melaporkan pertumbuhan melalui pembelajaran teknik komunikasi yang lebih baik dan menghargai perspektif pasangannya melalui sesi terapi individu dan pasangan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News