GenPI.co - Meskipun meja rias mungkin penuh dengan skincare retinol, asam, dan serum yang menjanjikan wajah awet muda, namun ada satu hal yang harus diperhatikan.
Dilansir Daily Mail, bahan super anti-penuaan yang sebenarnya adalah tidur.
Banyak orang mungkin tidak menganggap tidur sebagai komponen penting dalam perawatan kulit mereka dan banyak yang tidak mendapatkan waktu tidur delapan jam per malam yang direkomendasikan.
Namun tidur terlalu sedikit secara terus-menerus dapat berdampak besar pada rutinitas kecantikan.
Kurang tidur menyebabkan tingginya kadar kortisol, hormon stres tubuh.
Peningkatan kadar kortisol dapat menyebabkan kendur dan kerutan dini karena merusak kolagen, yang bekerja dengan zat lain seperti elastin untuk menjaga volume, hidrasi, dan elastisitas kulit.
Dr Quynh-Giao Sartor, seorang dermatologist bersertifikat di Houston, mengatakan selama tidur, tubuh memulihkan protein seperti kolagen dan elastin yang memperbaiki dan memperkuat kulit.
Kualitas tidur yang baik memungkinkan tubuh memiliki lebih banyak waktu untuk memproduksi (elastin dan kolagen) pada tingkat yang sehat.
Ketika istirahat cukup, beberapa manfaat terlihat jelas pada kulit, termasuk berkurangnya kerutan, kulit menjadi lebih cerah, dan berkurangnya bengkak atau lingkaran hitam di sekitar mata.
"Sebaliknya, kurang tidur secara terus-menerus dapat mempercepat penuaan pada kulit, termasuk kulit yang kendur," ujarnya.
Salah satu kata kunci kecantikan dan perawatan kulit yang paling umum adalah anti-penuaan.
Upaya untuk mencegah dampak waktu pada wajah seseorang adalah industri senilai USD 50 miliar dengan persediaan produk dan ramuan baru yang tidak ada habisnya yang menargetkan area bermasalah, seperti dahi, area sekitar mata di mana kulit sangat halus, di sekitar wajah.
Namun dibutuhkan lebih dari sekadar retinol atau asam laktat berkekuatan super untuk mengatasi garis-garis halus, kulit kusam, dan kulit kendur.
Ketika tubuh tidur selama tujuh hingga sembilan jam, hormon melatonin mengaktifkan mekanisme perbaikan kulit.
Melatonin adalah antioksidan kuat yang melawan radikal bebas yang merusak sel dan menyebabkan penuaan lebih cepat.
Ketika terdapat lebih banyak radikal bebas dibandingkan antioksidan di dalam tubuh, ketidakseimbangan ini akan menyebabkan stres oksidatif, yang dapat menyebabkan kerusakan sel dan telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penuaan.
Kemampuan hormon ini untuk melawan stres oksidatif membuatnya sangat ampuh dalam membalikkan tanda-tanda kerusakan akibat sinar matahari seperti bintik-bintik penuaan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News