Pariwisata Jadi Sektor Idola Indonesia

22 September 2018 19:01

Sektor pariwisata Indonesia sendiri diproyeksikan mampu menyumbang produk domestik bruto sebesar 15 persen di tahun 2019. Yang artinya menghasilkan sekitar Rp 280 triliun bagi devisa negara. Serta dapat menyerap 13 juta tenaga kerja pada 2019.

Hal tersebut dikatakan Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani, Sabtu (22/9). Sektor pariwisata, lanjutnya, pariwisata diyakini mampu menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang lebih tersebar di seluruh negeri ini.

Semakin melesatnya sektor pariwisata, tidak terlepas dari terus meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisman ke Indonesia terus naik.

Pada 2017, wisman yang berkunjung sebanyak 14,04 juta orang. Torehan ini naik 21,88 persen dari tahun 2016 yang berada dikisaran 11,52 juta wisman.

"Ini juga berkat kerja keras semua pihak yang mampu mendongkrak indeks daya saing Pariwisata Indonesia. Dari peringkat 70 dunia di tahun 2013, meroket ke posisi 42 besar di 2017," ungkapnya.

Dengan paparan tersebut, Haryadi Sukamdani mengaku Kementerian Pariwisata sangat layak dengan penghargaan yang diraihnya. Yaitu Kementerian Pariwisata Terbaik 2018 di ajang TTG Travel Award.

Lantas apa yang membuat pariwisata Indonesia itu bisa begitu kuat dan melesat dengan cepat?

"Alasan utama, ada CEO Commitment. Ini yang ditunjukkan presiden selama memimpin kabinet kerja. Actionnya ada. Rekam jejaknya pun tercatat. Dalam memimpin kabinet kerja, Presiden tak ragu menetapkan pariwisata sebagai leading sector dan sekaligus core ekonomi bangsa," ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya.

Presiden bahkan ikut memberi komando lewat penetapan 10 destinasi prioritas, atau yang sering dipopulerkan dengan istilah 10 Bali Baru. Sebarannya pun merata di seluruh Indonesia.

Bukan itu saja, presiden pun tanpa ragu hadir langsung di banyak destinasi wisata. Melihat secara langsung kendala dilapangan. Destinasi Raja Ampat, Morotai, Labuan Bajo, Larantuka, Mandalika, Borobudur, Tanjung Lesung, dan Danau Toba adalah beberapa destinasi yang dikunjunginya.

Buat Menteri Pariwisata Arief Yahya, dukungan nyata Presiden itulah yang membuat pariwisata semakin maju.

“Itu menunjukkan komitmen yang tinggi dari Presiden Jokowi terhadap dunia Pariwisata. Tugas seorang CEO itu menentukan arah dan mengalokasikan Sumber Daya. Baik manusia (Orang Terhebat), maupun Budgeting (anggaran). Karena itu di pariwisita ditempatkan orang-orang terhebat dan disupport dengan anggaran, yang meskipun masih terbatas, tapi sedikit naik," ungkap menteri yang memimpin Kementerian Pariwisata Terbaik 2018 di Asia Pasifik itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Paskalis Yuri Alfred

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co