GenPI.co - Kepedulian masyarakat dunia atas sampah plastik, telah menggeser pasar sedotan plastik menjadi sedotan kertas yang dinilai lebih ramah lingkungan.
Dilansir dari Zion Markett Researh jika omzet sedotan plastik pada 2018 sebesar USD 4,47 juta diprediksi pada tahun 2025 menjadi USD 9,05 juta.
Penggunaan sedotan kertas juga mendapat perhatian dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, seperti terlihat dalam satu unggahannya.
Ia mengimbau semua restoran di Indonesia tak lagi menggunakan barang plastik sekali pakai, termasuk sedotan.
BACA JUGA: Mas Wishnutama, BPS Lapor Kunjungan Wisman Baru 13,6 Juta Nih
“Senang bgt tadi makan pagi di @breakfastatcayenne sedotannya sudah tidak memakai bahan plastik lagi, tetapi memakai bahan kertas. Seharusnya kedepan semua restoran dan kita semua tidak lagi menggunakan barang plastik sekali pakai. Yuk kita kurangi #sampahplastik,” tulis Instagram @wishnutama, Minggu (8/12/2019).
Ia pun menyertakan satu foto es teh lemon dengan sedotan kertasnya.
Unggahan tersebut langsung mendapat komentar netizen, isinya pro dan kontra dengan penggunaan sedotan kertas. Berikut diantaranya:
“Setujuh pak men....Plastik harus jadi musuh bersama,” kata lovenoufal.
BACA JUGA: Wishnutama Ingin Labuan Bajo Jadi Destinasi Wisata Super Premium
“Go green banget tuh.....,” ujar @ yayad710.
“Kalo saya langsung dr gelasnya pa,” tulis @margaretta_1212.
“Kertas jg sekali pake pak menteri... Harusnya diminimalisir juga,” papar @ falsafah.amroini.
“Satu sedotan kertas menghabiskan 10x lipet sumber alam untuk bikinnya pak, dulu tools plastik sprti kantong plastik diciptakan agar bisa dipakai berulang ulang, bukan sekali buang, nah jadi jangan sedotan kertas juga janga sedotan plastik .... ngga pake sedotan juga ngga apa2 kan ...,” ungkap @ putrimrapi. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News