Percaya 4 Mitos Tabir Surya, Malah Mempercepat Penuaan Dini

12 Januari 2020 12:51

GenPI.co - Tabir surya sangat dianjurkan dipakai saat berkegiatan di luar ruangan, demi menghindari penuaan dini dan risiko terkena kanker kulit.

Akan tetapi, ada sebagian orang yang merasa tak membutuhkannya, karena ada klaim produk ini lebih banyak sisi negatif ketimbang positifnya.

BACA JUGA: Mulan Jameela Blak-blakan Bongkar Sifat Ahmad Dhani, Ternyata Ini

Dari sederet klaim sisi negatif, berikut empat di antaranya yang masih berkembang menjadi mitos:

1. Efek tabir surya bahayakan tulang

Terdapat laporan tabir surya dapat berdampak negatif pada tulang karena menghambat vitamin D. 

BACA JUGA: KPK Tak Bisa Geledah Kantor DPP PDIP, Ini Kata Pakar Hukum...

Orang percaya produk ini mencegah sinar UV mencapai kulit, yang menyebabkan kekurangan vitamin.

Akan tetapi, penelitian menunjukkan, orang yang menggunakan tabir surya dan mereka yang tidak memiliki vitamin D, berbeda.

BACA JUGA: Menko Polhukam Bongkar Megakorupsi Lebih Besar dari Jiwasraya

"Anda membutuhkan jauh lebih sedikit UV daripada yang Anda pikirkan untuk membuat vitamin D yang Anda butuhkan: hanya sepertiga dari UV yang menyebabkan kulit terbakar," jelas Katie Lee dan Monika Janda, profesor ilmu perilaku dari University of Queensland di Australia.

2. Tabir surya bisa jadi racun

Badan Pengawas Pangan dan Obat-Obatan Amerika Serikat (FDA) mengungkapkan studi yang menunjukkan, bahan-bahan yang terkandung dalam tabir surya antara lain avobenzone, oxybenzone, octocrylene and ecamsule, bisa mencapai darah. 

BACA JUGA: Strategi Cool Menhan Prabowo Tokcer, Ini Rencana Khusus di Natuna

Studi itu mengarahkan para konsumen menggunakan produk tabir surya.

Namun, ada jumlah tertentu pemakaian tabir surya yang dioleskan ke kulit agar bahan-bahannya bisa masuk ke kulit dan bercampur dengan darah. 

Bahkan, studi ini hanya melibatkan orang-orang yang menggunakan tabir surya tebal empat kali sehari, menurut Katie Lee dan Monika Janda, profesor ilmu perilaku dari University of Queensland di Australia.

BACA JUGA: Jika Pria Katakan Ini, Dijamin Bikin Wanita Meleleh Tak Karuan

Selain itu, tidak ada bukti bahan-bahan tersebut berbahaya dan pengujian lebih lanjut diperlukan, untuk sepenuhnya memahami bagaimana tabir surya secara langsung mempengaruhi tubuh.

3. Orang dewasa bisa berhenti pakai tabir surya

Kulit terbakar pada masa kanak-kanak telah dikaitkan dengan melanoma dan karsinoma sel basal. 

Beberapa orang percaya terbakar sinar matahari berdampak kurang pada kulit mereka seiring bertambahnya usia.

BACA JUGA: Kekuatan Tak Kasatmata itu Membawaku ke Laut Dalam

Namun, paparan sinar matahari pada usia berapa pun meningkatkan risiko kanker kulit dan menggunakan tabir surya, dapat membantu orang tua dan muda mengurangi risiko masalah kesehatan ini.

"Penggunaan tabir surya secara teratur juga bisa menjadi rem penuaan kulit, membantu mengurangi ketipisan kulit, mudah memar dan penyembuhan yang buruk yang membuat kulit yang lebih tua rentan terkena," ungkap Katie Lee dan Monika Janda.

BACA JUGA: Bupati Ini Cantiknya bak Bidadari, Netizen: Jadi Nggak Mau Pulang

4. Riwayat penyakit keluarga hambat efek tabir surya

Orang-orang juga mengabaikan tabir surya karena mereka sudah memiliki riwayat kanker kulit dalam keluarga mereka. 

Memang benar genetika berkontribusi terhadap melanoma.

Namun, tabir surya masih menawarkan manfaat kesehatan bagi orang-orang dengan riwayat kanker keluarga. 

Produk ini mengurangi paparan sinar matahari, yang pada tingkat tinggi dapat membuat orang lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit yang dikombinasikan dengan risiko genetik mereka, demikian seperti dilansir Medical Daily.(ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Tommy Ardyan

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co