Handuk Jarang Dicuci Bisa Jadi Sarang Bakteri

18 Januari 2020 10:00

GenPI.co - Tak banyak disadari, kebersihan handuk mandi perlu dilakukan secara rutin. Tak hanya sebagai alat pengering, handuk yang bersih juga akan membuat kulit menjadi sehat. 

Sebaliknya, jika handuk jarang dicuci dan diganti, bukannya tidak mungkin akan menjadi sarang bateri dan kuman.

Dilansir dari  Health Line, menurut penelitian bahwa handuk yang digunakan secara terus menerus tanpa diganti dengan rutin akan menjadi sasaran tepat bagi bakteri coliform untuk berkembang biak sebanyak 1.000 kali lebih cepat dibandingkan dengan handuk baru. 

BACA JUGA: Pintu Air Marina Ancol dan Pasar Ikan Siaga 2

Ada baiknya jika rutin mengganti handuk 2–3  kali seminggu, hal ini berupaya untuk mencegah terjadinya penumpukkan jamur dan bakteri yang membahayakan bagi diri kita.

Efek selanjutnya yang bisa ditimbulkan akibat malas mengganti dan mencuci handuk adalah munculnya masalah kulit. Tentu hal ini akan berasal dari handuk yang kotor, basah, lembap bahkan jarang diganti. 

Masalah kulit yang akan muncul diantaranya infeksi kulit, panu, kurap, alergi bahkan iritasi kulit yang berbahaya.

Tak hanya itu, bakteri yang bersarang pada handuk bisa sebabkan munculnya jerawat pada wajah. Kulit wajah yang berminyak dan kotor juga bisa menimbulkan bakteri yang menempel pada handuk.

BACA JUGA: Subsidi Gas Melon Dicabut, Orang Miskin Menjerit

Masalah lain yang lebih berbahaya adalah timbulnya infeksi kulit yang dikenal dengan Methicilin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA). 

Ini adalah penyakit infeksi kulit yang sangat berbahaya yang dapat menembus ke dalam tubuh baik ke bagian tulang, sendi, darah bahkan infeksi paru-paru.

Masalah lain yang ditimbulkan dari infeksi kulit yakni dengan munculnya ruam-ruam kemerahan pada kulit, kulit menjadi kering bersisik, bahkan kulit mengalami pecah-pecah. 

Untuk itu jika tidak ingin bahaya penyakit ini mengintai, yuk mulai skearang cuci dan ganti handuk usangmu.(*)
 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Cahaya Reporter: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co