GenPI.co - Selain untuk investasi, emas juga dapat digunakan sebagai perhiasan untuk mempercantik diri.
Bahkan ada beberapa orang yang terlihat percaya diri dengan menggunakan emas, baik wanita maupun pria.
Namun, di balik kemilau emas untuk bersolek, tak banyak yang tahu dapat berisiko memicu penyakit mematikan. Apalagi dipakai oleh pria.
Menurut sebuah penelitian, emas ternyata bisa mengganggu kesehatan seseorang ketika digunakan di bagian tubuh tertentu.
Atom pada emas mampu menembus ke dalam kulit melalui pori-pori dan masuk ke dalam darah manusia.
Jika seorang pria mengenakan emas dalam jumlah tertentu dan dalam jangka waktu yang lama, maka dampak yang ditimbulkan, yakni, di dalam darah dan urine akan mengandung atom emas dalam kadar yang melebihi batas (dikenal dengan sebutan migrasi emas).
BACA JUGA : Perhiasan Emas Jawa Timur Diburu Kolektor Singapura Hingga Dubai
Salah satu dampak negatif jangka pendek akibat penggunaan emas adalah depresi. Hal inilah yang menyebabkan tidak semua orang bisa menggunakan emas.
Bahkan silau emas bisa mengakibatkan kejang bagi penderita epilepsi. Karena itu, dokter menyarankan untuk mengganti perhiasan emas dengan perak yang lebih memiliki dampak positif bagi sistem saraf.
Dilansir dari the Healthy Guide, dalam jangka lama, penggunaan emas akan mengakibatkan penyakit Al zheimer.
Sebab, jika tidak dibuang, atom emas dalam darah ini akan sampai ke otak dan memicu penyakit Al zheimer.
Semacam penyakit yang mengakibatkan turunnya kemampuan fisik dan ingatan.
Hal ini disebabkan oleh migrasi emas yang terjadi karena meresapnya atom emas ke dalam lapisan kulit sehingga atom tersebut dapat ditemukan dalam jumlah melebihi kadarnya dan terkandung di dalam urine.
BACA JUGA : Tren Perhiasan Bertabur Berlian 2020: Bentuk Simpel akan Diminati
Lalu, mengapa hanya wanita yang diperbolehkan mengenakan emas?
Jawabannya adalah, “Wanita tidak menderita masalah ini karena setiap bulan, partikel berbahaya tersebut keluar dari tubuh wanita melalui menstruasi.” Itulah sebabnya, Islam mengharamkan pria mengenakan perhiasan emas dan membolehkan wanita memakainya.
Penelitian tentang penyakit ini menyebutkan, bahwa dalam tubuh seorang perempuan/wanita, terdapat suatu lemak unik, lemak yang berbeda yang tidak dimiliki seorang laki-laki dimana lemak ini akan mencegah unsur senyawa atom emas (Au) untuk masuk ke dalam tubuh.
Sehingga saat atom ini masuk, hanya mampu menembus kulit, namun tidak bisa menembus lemak yang menghalangi jalan menuju daging dan darah.
Penelitian lain menyebutkan bahwa di dalam tubuh seorang wanita, zat emas bisa masuk ke dalam tubuh dan mengalir bersama darah, namun zat ini tidak akan berbahaya karena akan dibuang bersama darah saat haid/menstruasi.
Jadi Nabi membolehkan seorang istri/wanita mengenakan cincin/perhiasan dari emas, namun sangat dilarang bagi suami/laki-laki.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News