Jatuh Cinta: Antara Kasmaran dan Jerawatan

23 Januari 2020 11:45

GenPI.co - Selain perasaan yang dibikin campur aduk, tubuh juga mengalami banyak perubahan saat kita sedang jatuh cinta. Termasuk salah satunya hormon.

Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Psychoneuroendocrinology, kadar hormon kortisol dalam tubuh orang yang baru jatuh cinta cenderung lebih tinggi ketimbang yang tidak sedang kasmaran.

BACA JUGA: Enggak Hanya Mencerahkan, Bengkoang Ampuh Basmi Jerawat

Kortisol adalah hormon yang bertanggung jawab memicu reaksi stres. Maka, adanya peningkatan hormon kortisol menjadi penanda bahwa tubuh mengalami stres yang mungkin tidak Anda sadari.

Stres itu sendiri merupakan salah satu pemicu munculnya jerawat karena kadar hormon kortisol yang terlalu tinggi dapat memicu peradangan pada kulit.

Namun, stres saat jatuh cinta biasanya tidak berlangsung lama. Stres yang muncul cenderung ringan dan berlangsung sementara sehingga tidak akan sampai memicu peradangan.

Stres yang Anda rasakan karena si dia mungkin tidak kunjung membalas chat akan segera tergantikan dengan perasaan bahagia bukan kepalang begitu ada notifikasi baru muncul di layar ponsel.

Perasaan bahagia ini dipicu oleh produksi hormon bahagia dopamin yang dilepaskan otak saat membaca nama si dia di ponsel.

Ketika tubuh dibaniri hormon bahagia, tidak ada alasan bagi tubuh untuk melepaskan hormon stres yang memicu peradangan. Oleh karena itu, jatuh cinta tidak selalu pasti bikin jerawatan.

BACA JUGABuruan Baca, Zodiak ini Salting Kalau Lagi Jatuh Cinta

Tubuh justru sedang sibuk-sibuknya memproduksi hormon bahagia selama Anda sedang kasmaran, sehingga kecil kemungkinannya jatuh cinta bikin jerawatan. (Hellosehat)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah
Jatuh Cinta   Jerawat   Stres   Kasmaran   Bahagia  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co