Jarang Makan kok Tetap Gemuk? Ternyata Ini Pemicunya

26 Januari 2020 09:00

GenPI.co - Kamu termasuk cewek yang jarang makan? Ta[i badannya tetap gemuk? Jangan galau dulu. Pelajari pemicunya ya. 

Memiliki berat tubuh yang ideal sudah pasti jadi impian hampir semua orang. Bukan hanya soal penampilan, berat tubuh yang ideal diyakini mampu menjauhkan tubuh dari berbagai masalah kesehatan seperti diabetes, jantung, kolesterol, dan stroke.

BACA JUGA: Para Istri, Ini Tanda Suami Mencintai Lahir Batin

Untuk itu, tak sedikit orang yang rela melakukan usaha apa pun untuk mendapatkan massa tubuh yang ideal.

Tapi yang mengherankan dan terkadang membuat frustasi adalah saat kita sudah berusaha menjaga berat badan, tetapi ternyata berat badan tidak kunjung turun. 

Melansir dari Healthline dan Vox, ternyata pemicunya ada beberapa hal.

1. Tidak cukup tidur

Kurang tidur dapat memicu penambahan berat badan. Menurut  Macedonian Journal of Medical Science merilis cewek yang tidur kurang dari 6 jam setiap hari memiliki indeks massa tubuh tertinggi. Sel-sel lemaknya lebih tinggi dibandingkan cewek yang tidur 6 jam atau lebih per hari.

BACA JUGA: Cewek Wajib Peka, Saat Cowok Bilang Aku Kangen Kamu Artinya....

2. Gaya hidup yang tidak aktif

Malas bergerak merupakan salah satu penyebab umum meningkatnya berat badan dan penyakit kronis. Studi PLoS One juga mengatakan hal yang sama. Ada 464 yang diteliti. Hasilnya, cewek yang kurang bergerak mempunyai berat badan yang lebih tinggi ketimbang yang aktif. 

3. Terlalu banyak asupan gula

Makanan dan minuman manis yang dikonsumsi secara teratur, seperti permen, kue, soda, dapat dengan cepat meningkatkan berat badan. Itu lantaran gula yang biasa digunakan sebagai pemanis mengandung kalori yang tinggi dan hampir tidak memiliki nilai gizi. 

Selain itu, menurut U.S National Library of Medicine, asupan gula tidak hanya berkaitan dengan penambahan berat badan tetapi juga peningkatan risiko masalah kesehatan kronis, seperti diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.

4. Sering stres

Melansir dari Springer, tingginya hormon kortisol telah terbukti dapat meningkatkan rasa lapar. Dalam penelitian yang dipublikasikan U.S National Library of Medicine, orang dengan obesitas memiliki kadar kortisol ang lebih tinggi daripada mereka yang tidak stres.

5. Kebiasaan mengonsumsi makanan olahan

Makanan yang mengalami proses pengolahan tinggi, seperti sereal manis, makanan cepat saji, dan berbagai macam makanan ringan bisa menyebabkan obesitas. 

Makanan tadi mengalami penambahan banyak bahan yang tidak sehat, seperti gula, penguat rasa, pengawet, dan lemak tidak sehat.
Selain itu, proses pengolahan juga dapat melipatgandakan jumlah kalori dan mengurangi nutrisi penting, seperti protein dan serat. 

6. Kondisi medis tertentu

Selain gaya hidup, kondisi medis tertentu juga dapat menyebabkan tubuh mengalami peningkatan berat badan secara terus-menerus. 

Misalnya, hipotiroidisme yang memengaruhi kelenjar tiroid dan dapat menyebabkan penambahan atau kesulitan berat badan dengan penurunan berat badan; depresi, gangguan mental yang berkaitan dengan penambahan berat badan dan obesitas. 

Sindrom ovarium polikistik atau PCOS yang ditandai ketidakseimbangan hormon dan biasa menyerang perempuan usia produktif; dan binge eating disorder, yaitu kondisi di mana individu memiliki kebiasaan makan tak terkendali dan dapat menyebabkan banyak komplikasi kesehatan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Agus Purwanto

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co